Klaten - Bingung mengelola sampah organik yang selalu menggunung? Budidaya maggot larva bisa jadi pilihan karena cara ini juga bisa datangkan cuan hingga belasan juta rupiah per bulan. Di Klaten, budidaya maggot larva ini sedang menjadi tren. Bisnis ternak larva dari lalat jenis black soldier fly ini bisa datangkan keuntungan. Cara Santri Cilacap Manfaatkan Maggot BSF untuk Pakan Ikan dan Ternak Cerita Viking Persib di Bali Budidaya Maggot, Belatung Pengurai Sampah Organik Polisi Riau Bantu Nelayan Pinggiran Sungai Siak Budi Daya Maggot BSF Sebagaimana dihadapi Omah Limbah Gempol, Karanganom, Klaten. Pengelola akhirnya menemukan cara ini untuk mengatasi permasalahan sampah yang berlarut-larut. Sampah organik ini rupanya menjadi pakan gratis dan mudah didapat untuk budidaya maggot ini. Ketua Omah Limbah Gempol, Edy Nugroho mengatakan pihaknya juga mendapatkan sampah dari rumah tangga, warung makan dan tempat penjualan buah. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Simak Video Pilihan IniEmbung Beroperasi, Ribuan Jiwa di Cilacap Bebas Krisis Air BersihKeuntungan BesarBudidaya maggot tersebut, lanjut Edy, telah dimulai sejak Januari 2021. Saat ini, Omah Limbah Gempol sudah bisa memproduksi maggot minimal 50 Kg/hari. Sementara 300 Kg sampah organik rumah tangga tegerus setiap hari untuk menopang produksi maggot tersebut. Pengelola Omah Limbah Gempol berencana terus meningkatkan produktivitasnya. Menurut penelusuran di Tokopedia, 1 gram maggot larva kering bisa dijual hingga mulai Bayangkan jika Omah Limbah Gempol ini bisa memproduksi 80 Kg maggot larva kering setiap harinya, cuan sekitar bisa didapat kan. Jika sebulan bisa nyaris Rp17 juta didapat. Dapatkan berita lainnya, di sini* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Adapauncara yang perlu dilakukan untuk membududayaan maggot ini agar nantinya dapat menggurangi masalah sampah organik adalah yang pertama dengan mempersiapkan bahan. Bahan yang dibutuhkan adalah ember, air, EM4 (Yakult), kantong plastic, Penyedap masakan, gula pasir, dan dedak.
Budidaya Magot dan Potensi Keuntungannya – Mendengar kata maggot bagi sebagian awan mana tahu masih terdengar asing di telinga. Tetapi, ketika mendengar kata belatung mungkin sudah sering kita tangkap suara dan kian familiar karena bentuknya yang menggelikan dan membuat rambut kuduk merinding. Maggot ataupun intern pelafalan lain disebut dengan belatung adalah belatung dari diversifikasi lalat Black Soldier Fly BSF atau Hermetia Illucens internal bahasa Latin. Sama dengan yang telah disebutkan bahwa maggot merupakan ulat mago mulai sejak spesies lalat yang awalnya berasal dari telur dan berubah bentuk menjadi lalat dewasa. Tubuh maggot bercat hitam dan sebentar mirip dengan tawon. Siapa taksir dibalik itu semua, maggot memiliki potensi lakukan dibudidayakan. Bagi beberapa individu, budidaya maggot merupakan potensi yang panas kerjakan dikembangkan. Potensi Lautan Budidaya Maggot Ancang-langkah Budidaya Maggot Buku Rekomendasi Budidaya Maggot MAGOT Beternak Maggot Black Soldier Fly Manfaat dan Potensi Maggot cak bagi Budidaya Lima Tahap atau Fase Transfigurasi Maggot Kategori Ilmu Berkaitan Usaha / Bisnis Artikel Hewan Potensi Segara Budidaya Maggot Budidaya maggot tidak begitu sulit bagi dikembangkan, mengingat maggot berkembang biak dengan alami di alam sehingga mudah untuk mendapatkannya. Maggot bersikeras hidup pada lingkungan tropis atau subtropis sehingga potensi mengembangbiakannya sangat mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki iklim tropis. Proliferasi Maggot berada pada media yang tahir ialah pada media nan beraroma pembusukan sehingga lalat BSF tidak ulem ki kesulitan. Lalat BSF merupakan binatang nan memiliki antibiotik alami dalam tubuhnya nan membuatnya enggak membawa penyakit. Lain halnya apabila dibandingkan dengan laler hijau yang biasa berkembang biak puas sarana nan kumuh maupun rusak sehingga mudah mendatangkan patogen dan bakteri. Lakukan mendatangkan maggot plong dasarnya memadai mudah. Sebagai halnya yang telah disebutkan bahwa lalat BSF berkembang biak lega media yang mengandung fermentasi, maka untuk memancingnya nomplok kita hanya memerlukan media berfermentasi seharusnya lalat BSF berkembang biak ditempat yang telah disiapkan. Langkah-langkah Budidaya Maggot Sejumlah awalan berikut ini dapat dilakukan buat memancing lalat BSF kiranya boleh dikembangbiakan seumpama upaya budidaya maggot. Bahan-korban nan diperlukan Dedak atau bekatul sebanyak 5 kg EM4 atau dapat digantikan dengan yakult sebanyak 1 botol Gula putih 5 sendok makan Air sebanyak 1 liter Penyedap rasa Peralatan nan dibutuhkan Ember 1 berukuran besar dan 1 berukuran kecil atau dapat diganti dengan baki Tali untuk mengeluh Kantong plastik bercelup bening Dedaunan atau sisa makanan Langkah-awalan Pertama, siapkan beledi katai dan isi dengan air sebanyak 1 liter. Tambahkan gula putih dan EM4 atau yakult kemudian aduk hingga rata. Siapkan ember besar dan isi dengan dedak atau bekatul dan tambahkan penyedap rasa dengan tujuan agar aromanya lebih menyengat bakal memancing lalat BSF. Aduk sampai rata Rampai larutan dari baldi katai ke baldi besar rendah demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Campuran keduanya tidak terlalu kering atau terlalu basah. Masukan campuran keduanya dalam plastik bening separuhnya saja dan ikat ujungnya karena dedak akan berfermentasi dan mengeluarkan gas sehingga perlu adanya ruang udara untuk gas fermentasi. Ikat ujung plastik benging dengan rafia dan simpan di tempat yang sejuk dan tunggu selama 4-5 hari. setelah melewati waktu 4-5 periode, saku plastik mutakadim bisa dibuka. Pembusukan berhasil apabila muncul aroma fermentasi yaitu aroma seperti tape. Pembusukan dedak atau bekatul dapat disimpan ditempat nan kerukunan dari binatang yang mengganggu dan ditutup dengan dedaunan atau bisa ditaburkan tahi makanan diatas campuran. Suhu maksimal tempat penyimpanan maggot antara 30-38 derajat celcius. Lebih bagus apabila ajang penyimpanan sepan mendapatkan sinar syamsu seyogiannya kandang tetap hangat untuk kontributif proses penetasan telur serta sirkulasi udara kembali harus baik. Bebauan dari fermentasi akan memancing laler BSF untuk cak bertengger dan bertelur di sekitar dedak hasil pembusukan. Lalat BSF akan bertelur sreg kendaraan berfermentasi kurang lebih selama 1-3 musim. Kemudian telur-telur ini akan menetas dan bergerak dengan sendiri dan meratah lambung yang ada pada media peragian tersebut. N domestik hari 2-3 minggu maggot akan merecup besar dan siap buat dipanen. Jangan lupa sisakan maggot agar bisa dijadikan bibit untuk mendapatkan telurnya kembali. Dengan pendirian tersebut tidak begitu sulit lakukan memulai berekspansi budidaya maggot. Ki akal Rekomendasi Budidaya Maggot Ambillah, jika Beliau sudah yakin buat menernakkan maggot, cobalah untuk menambah hobatan dengan mendaras buku Gramedia yang berjudul Beternak Maggot Black Soldier Fly dan Maggot. Sira pula bisa mendapatkannya melalui link MAGOT MAGOT aju pertambahan harga pakan menggandar lakukan aksi budidaya ikan mewujudkan pembudidaya sulit berkembang, 60—70% biaya produksi mulai sejak terbit pakan. Ulat mago serangga Hermetia illucens atau black soldier fly BSF nan demap disebut dengan istilah magot hadir seumpama pelecok satu pakan alternatif ikan. Magot dipilih bagaikan pakan alternatif karena memiliki protein hingga 50% serta mudah dibudidayakan massal. Budidaya magot sebagai pakan ikan kembali menjadi kemungkinan bisnis yang menjanjikan. Aplikasinya tergolong murah, lain rumit, dan enggak terbiasa modal samudra. Peternak bisa menghasilkan 100—200 kg magot/perian. Anda boleh memulai usaha dengan modal minim dan dapat memanfaatkan sebagian kolom di sekeliling flat. Hal menarik lainnya adalah kemampuan magot dalam mengonversi limbah menjadi jamur organik yang lampau berguna bikin tumbuhan. Berikut adalah beberapa testimoni Siklus nutrien, inilah teladan baru yang dikembangkan dabir, merupakan menciptakan gizi baru berpangkal tumpukan sampah organik yang selama ini menjadi permasalahan lingkungan. – Dr. Toni Ruchimat, Kepala Pusat Pengkhususan Perikanan, KKP, Tukang Gizi Iwak Insect and Food, ini mutakadim menjadi isu mondial sekarang sehingga magot menjadi favorit yang dicari banyak guri termasuk marcapada industri karena dapat diproduksi secara massal. – Denny D indradjaja, Chairman Kawin Perusahaan Makanan Piaraan GPMT – Beternak Maggot Black Soldier Fly Beternak Maggot Black Soldier Fly Hampir semua lini aktivitas sehari-hari menghasilkan limbah dan sampah. Sampah pun dianggap menjadi ancaman serius bagi publik. Pasalnya, bukan tetapi berdampak buruk untuk kesehatan dan lingkungan sekitar, sampah dianggap dapat mengurangi lahan berpunya. Karena itu, dibutuhkan sebuah cara “out of the box” kerumahtanggaan penanganan dan penggunaan limbah apartemen janjang. Belakangan banyak dimanfaatkan maggot dari lalat Hermetia illucens black soldier fly/BSF buat mengurai sampah. Binatang kecil ini diklaim berbenda mengurangi 80% sampah rumah janjang dan limbah pengolahan pabrik. Apalagi, maggot BSF nan rani akan protein, membentuk bernga ini bisa dijadikan sebagai pakan ikan dan unggas. Lakukan itu, kiat ini hadir untuk membahas secara ideal perihal maggot BSF, dari ancang lahan, pemeliharaan, pemanenan maggot BSF, sebatas teknik pemanfaatannya untuk pakan ikan dan ternak. Manfaat dan Potensi Maggot bakal Budidaya Dengan mudahnya memperoleh maggot, budidaya maggot dapat dilakukan oleh siapapun. Potensi yang dapat dikembangkan cukup menggiurkan karena biayanya nan murah dan baik hati lingkungan. Berikut ini beberapa potensi yang dapat diraup berusul budidaya maggot yang mungkin belum Beliau ketahui. Maggot Mampu Menguraikan Sampah Sampah yakni masalah tekun yang membutuhkan penanganan eksklusif karena tidak mudah untuk mengurangi produksinya. Indonesia masuk dalam kategori negara yang menghasilkan sampah terbesar nomor 4 empat di dunia. Diperkirakan setiap tahun produksi sampah di Indonesia mencapai 68 juta ton. Tak saja berpunca perkotaan, tetapi juga dapat dihasilkan di kawasan pedesaan. Permasalahan sampah organik menjadi riuk satu yang masih sulit buat diatasi. Ketersediaan ajang penghimpunan dan pengolahannya masih sulit untuk diatasi terutama lega lingkungan yang padat warga. Rajin kita mendengar bencana banjir yang disebabkan karena tersumbatnya selokan atau saluran pembuangan air. Permasalah begitu juga ini biasa ditemui di beberapa kota besar. Sreg perkembangannya, selayaknya beberapa teknologi diciptakan bakal boleh mengklarifikasi sampah, salah satunya adalah teknologi pengomposan dengan metode konvensional. Metode ini menggunakan sejumlah bahan ilmu pisah untuk menciptakan kuman yang bertugas lakukan mengklarifikasi sampah. Akan semata-mata, proses pengomposan memerlukan waktu yang cukup lama karena kemampuan kuman tersebut privat mengklarifikasi bukan sebentar. Namun, bisa jadi sangka budidaya maggot ternyata dapat kontributif mengatasi permasalahan seputar sampah. Maggot semangat dengan cara memakan limbah organik. Kemampuan maggot dalam menjelaskan terbilang cepat, dikarenakan maggot termasuk serangga nan patut rakus intern memakan makanannya sehingga cepat privat menguraikan sampah organik. Dibandingkan dengan mikroba lain, maggot makin cepat mengklarifikasi sampah. Sehabis menetas, maggot membutuhkan sampah organik laksana nafkah buat bertahan umur. Maggot bukanlah serangga jenis hama sehingga pengembangbiakannya untuk menjelaskan limbah termaktub aktivitas yang ramah lingkungan. Produksi limbah terbesar bisa dikatakan berasal dari sektor pertanian dan perkebunan. Sebagai gambaran, suatu ekor maggot memiliki kemampuan mengurai sebesar 25-500 mg dalam waktu suatu masa, sementara 15 mili maggot mewah menguraikan sampah sekitar 2 kg privat kurun masa 24 jam. Satu ekor indung laler BSF mampu menghasilkan 400-800 telur sehingga dalam suatu kali berhasil jumlah maggot nan akan didapatkan terbilang sangat banyak doang kerjakan satu ekor induk sekadar. Dengan demikian, budidaya maggot nan diintegrasikan dengan sektor persawahan dan perkebunan tidak pelecok lakukan dikembangkan dan dapat menguntungkan untuk semua pihak. Maggot Dapat Dijadikan Pakan Ternak Dalam beternak, pakan merupakan keadaan yang tidak boleh untuk dilewatkan. Kualitas hewan ternak bisa ditentukan dari hidayah pakan yang baik. Agar ternak tumbuh dengan sehat dan berkualitas, pakan piaraan yang diberikan lagi harus berkualitas. Bermacam-macam variasi pakan ternak yang mempunyai kualitas nan unggul dijual di pasaran. Salah satu yang menjadi unggulan andai pakan ternak merupakan hasil budidaya maggot yang dikembangkan maka dari itu masyarakat. Maggot galibnya diberikan buat beberapa hewan ternak seperti mana spesies unggas maupun kerjakan variasi ikan. Lundi kumbang BSF ataupun maggot merupakan pakan peliharaan yang bernilai unggul dikarenakan kandungan beberapa nutrisi dalam maggot baik bikin piaraan. Kerumahtanggaan jasad maggot terkandung bersut amino dan protein sebesar 40%. Zat-zat lain juga dapat ditemukan dalam maggot sehingga jenis pakan ternak ini akan semakin banyak penggemarnya. Disisi bukan, penggunaan maggot misal pakan ternak dapat dikatakan mempunyai banyak segel. Pertama, maggot merupakan hewan yang tidak berbau anyir dan tidak membawa maupun menularkan penyakit sehingga tak akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan karena baunya. Kedua, mudah dicerna oleh peliharaan karena berukuran kecil dan kandungan nutrisi yang memenangi akan membuat peliharaan bertaruk dengan cegak dan bobot fauna tumbuh secara alami karena vitamin yang dikonsumsinya. Ketiga, budidaya maggot mudah bakal dilakukan dan bukan membutuhkan arena yang luas sehingga mudah lakukan didapatkan dan biaya budidaya tergolong murah. Terlebih waktu pengetaman larva lalat ini patut terstruktur dan jelas. Peternakan dengan skala samudra tentu membebaskan biaya yang memadai samudra untuk pengadaan pakan ternak nan berkualitas. Dengan memanfaatkan maggot sebagai pakan ternak, biaya yang dikeluarkan dapat ditekan sehingga akan menambah keuntungan. Pupuk bermula Maggot Indonesia merupakan pelecok satu negara yang memanfaatkan sektor pertanian intern pembangunan negara. Masyarakat banyak yang menggantungkan kehidupannya pada sektor perkebunan. N domestik manjapada pertanian, pupuk memegang peranan yang cukup bermanfaat. Bagi menghasilkan tanaman nan berkualitas baik, dibutuhkan rabuk yang produktif menumbuk kesuburan lahan atau lahan. Namun, harga pupuk di pasaran terbilang cukup mahal. Apabila harga pupuk mahal, para peladang pasti harus berpikir dalam-dalam dua kali bikin membelinya. Dengan demikian, diperlukan serabut alternatif yang mampu mengamankan persoalan ini. Pupuk alternatif ternyata dapat dihasilkan dari seekor hewan bernama maggot. Dengan memanfaatkan budidaya maggot yang dilakukan umum, hal tersebut bisa digunakan bikin sektor pertanaman. Sebagaimana yang sudah lalu dijelaskan sebelumnya bahwa maggot dapat menjelaskan sampah organik dengan baik. Kemampuan ini nan takhlik proses presentasi sampah organik dapat dijadikan sebagai serabut organik cak bagi tumbuhan. Dengan memanfaatkan kasgot, jamur organik dapat diperoleh. Tentang yang dimaksud dengan kasgot yaitu jabaran atau sisa berpangkal sampah yang dimakan hasil berasal budidaya maggot. Kasgot inilah yang selanjutnya digunakan umpama pupuk tanaman oleh para penanam. Internal kasgot terletak bilang anasir yang baik cak bagi menyuburkan tanah dan meningkatkan kualitas hasil tanaman. Pemanfaat Kasgot hasil budidaya maggot seumpama jamur organik makin aman bikin digunakan dalam perkebunan bila dibandingkan dengan penggunaan baja bikinan yang banyak dijual. Unsur-anasir yang terdapat dalam kasgot bisa memperbaiki struktur tanah, baik itu struktur kimia, biologi, dan fisika sehingga membuat menyesuaikan tanah dan dapat menyuburkan. Sedangkan pada pupuk sintetis, unsur-unsur ilmu pisah yang terserah di dalamnya ternyata lain dapat diserap dengan sempurna oleh tanaman. Sisa unsur yang enggak diserap ini akan menempel sreg tanah sehingga membuat persil menjadi gentur karena sifatnya mirip dengan lem apabila terkena air nan menyebabkan kapling menjadi lengket dan lain subur. Tanah juga akan berubah menjadi asam karena unsur kimia tersebut. Hal ini memicu beberapa sato yang spirit di petak terkena dampaknya dan dalam jangka tahapan dapat menyebabkan kepunahan. Penggunaan pupuk sintetis secara berkepanjangan berbuah sekali lagi untuk cucu adam. Unsur-anasir kimia yang tercantol air hasil semenjak pengusahaan rabuk tiruan yang apabila setakat dikonsumsi makanya bani adam tentu akan menyebabkan persoalan kesehatan nan benar-benar dan fatal karena lain porsinya untuk dikonsumsi. Dengan memanfaatkan budidaya maggot sebagai penyelenggara pupuk organik ternyata dapat mendukung para petani dalam menghasilkan tanaman yang berkualitas untuk dikonsumsi dan turut menjaga mileu dari bahaya pengotoran lingkungan akibat pengusahaan pupuk bikinan. Budidaya maggot penghasil kasgot bakal menghasilkan pupuk organik masih sedikit yang menyadarinya. Maka dari itu, perlu adanya pengembangan agar masyarakat berangkat beralih menunggangi jamur organik dibandingkan dengan pupuk sintetis yang berbahaya. Lima Tahap maupun Fase Metamorfosis Maggot Untuk memulai budidaya maggot terbilang mudah. Maggot punya fase transfigurasi nan cukup cepat. Tergolong ke dalam lima tahap, berikut ini fase metamorfosis pecah maggot – Telur Lalat BSF berkembang biak pada mileu nan berfermentasi. Perkawinan laler berani dan betina akan menghasilkan telur. Induk maggot dapat memproduksi telur maggot antara 400 hingga 800 telur. Butuh perian sekitar 4 hari buat telur maggot kerjakan menetas menjadi instar. – Instar Ulat mago Pada fase ini, instar belum punya bacot yang eksemplar buat mengkonsumsi makanannya sehingga membutuhkan makanan yang bertekstur lembut. Panjang tubuh dapat sampai ke 2,5 cm dan lebarnya 0,5 cm dengan dandan krem maupun kehitam-hitaman sepanjang tubuhnya. Tahun hayat instar yaitu sekeliling 14 sampai 16 hari. Instar inilah yang halal disebut dengan maggot. – Prepupa Fase ketiga pada perkembangan maggot adalah prepupa yang merupakan transisi berbunga instar menjadi pupa. Plong fase ini, maggot setuju dijadikan sebagai pakan piaraan kerjakan ikan baik itu buat unggas atau ternak ikan. – Kepompong Pupa merupakan fase ujung berpokok pertumbuhan maggot maupun dapat dikatakan ibarat fase kepompong. Butuh waktu antara 2 setakat 3 pekan bagi pupa untuk berubah menjadi lalat dewasa atau maggot. – Lalat BSF Dewasa Setelah melewati fase perkembangan dari telur sampai menjadi pupa, tahap seterusnya yaitu pertumbuhan menjadi lalat BSF. Pada fase ini, lalat maggot dewasa menghabiskan waktunya tetapi bagi kawin dengan tujuan bereproduksi dan lalat BSF dewasa tidak mencari alat pencernaan karena sumber makanannya berasal dari sedap yang keluar semenjak dalam tubuhnya koteng. Dengan beragam guna yang diperoleh, budidaya maggot dapat dijadikan laksana tipar membahu sambilan karena tak memerlukan perlakuan atau teknis khusus internal merawatnya. Siapapun dapat mengembangkan budidaya maggot teragendakan peternak karena dapat menekan pengeluaran untuk membeli pakan ternak yang berkualitas. Selain bisa dijadikan pakan ternak, maggot dapat bisa dijual sehingga menggunung pemasukan. Keuntungan yang didapatkan dapat berlipat berpunca upaya ini. keuntungan secara finansial juga bisa didapatkan dengan meluaskan maggot sebagai bisnis. Sumber makanan bagi maggot lagi enggak rumpil bagi didapatkan karena berasal dari sampah alias limbah organik. Terlebih sreg perian pandemi seperti mana sekarang ini, budidaya maggot tidak ada salahnya buat dicoba karena bisa dilakukan di rumah masing-masing. ePerpus merupakan layanan perpustakaan digital masa kini nan mendahului konsep B2B. Kami hadir lakukan memuluskan privat ikutikutan taman bacaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, perhimpunan, korporat, sampai medan ibadah.” Custom gelondong Akses ke ribuan pusat dari penerbit berkualitas Akomodasi n domestik mengakses dan mengontrol perpustakaan Engkau Tersuguh dalam platform Android dan IOS Tersaji fitur admin dashboard untuk melihat laporan kajian Pemberitaan statistik kamil Aplikasi kesepakatan, praktis, dan efisien
Adapuntahap pengembangbiakan maggot BSF yaitu: Cara Menarik Lalat BSF Siapkan air sebanyak 1 litter dan gula pasir sekitar 5 sendok Masukan air dan gula ke dalam ember Siapkan dedak sebanyak 5 kg dan penyedap rasa, lalu campur dengan air dan gula yang sudah di siapkan tadi. Tuangkan EM4 atau Yakult (pilih salah satu) ke dalam ember.
Bandung ANTARA - Sejak tahun 2020, UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Kabupaten Bandung mulai memanfaatkan maggot atau larva dewasa yang berasal dari telur Black Soldier Fly BSF guna mengurai sampah organik. UPT yang berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Bandung itu mengelolanya dengan sistem biokonversi maggot. Dalam satu hari, maggot mampu menghabiskan 2 kilogram sampah organik. Sehingga maggot yang dibudidayakan itu, dinilai mampu mengurai sampah organik secara cepat. Namun dibalik pengelolaan sampah, maggot juga memiliki nilai ekonomis bagi sektor peternakan dan perkebunan. Masyarakat kini bisa mengurai sampah sekaligus juga memberi pakan ternak menggunakan maggot. Koordinator UPT Pengelola dan Pemanfaatan Sampah PPS Puspa Jelekong Idan Sahidan mengatakan maggot memiliki manfaat sebagai alternatif pakan ternak ikan. Bahkan, kata Idan, kualitas maggot bagi pakan ikan cukup baik karena memiliki protein tinggi. Idan menjelaskan, maggot yang digunakan sebagai pakan ikan yakni maggot yang sudah dikeringkan. Menurut Idan, warna tubuh ikan Koi, Lohan dan Arwana juga akan cenderung lebih cantik jika diberi pakan maggot. "Jadi kita juga mengelola ternak, biaya pakannya bisa terminimalisir oleh maggot sendiri," kata Idan di Bandung, Jawa Barat, Kamis. Menurutnya pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah mendorong untuk memberi pakan ikan dengan maggot untuk mengurangi penggunaan tepung untuk pakan ikan. Idan mengatakan para peternak di lingkungan Kabupaten Bandung pun telah siap membeli maggot kering untuk pakan ikan. Namun menurutnya UPT Puspa Jelekong belum bisa secara 100 persen berubah menjadi produsen maggot untuk pakan ternak. "Kalau di kami itu 100 persen atau 50 persen belum bisa dijual, kan siklusnya akan terputus, jadi masih fokus untuk budidaya dan penanganan sampah organik," kata Idan. Kotoran maggot jadi pupuk organik Selain menjadi pakan ikan, maggot pun berpotensi untuk meningkatkan kualitas tanaman. Idan mengatakan kotoran maggot yang merupakan uraian dari sampah organik itu menghasilkan kasgot bekas kotoran maggot. Menurut Idan, pupuk dari kasgot itu memiliki kualitas yang baik terhadap tanaman. Menurutnya kompos dari kasgot bisa dimanfaatkan dengan menggunakan polybag untuk tanaman seperti bunga dan tanaman hias lainnya. "Kami sudah uji coba, dari akar, batang, daun, itu bagus kalau menggunakan kasgot," kata Idan. Idan mengatakan pupuk dari maggot itu cukup berkualitas karena terdiri dari kotoran maggot itu sendiri yang berasal dari material organik. Sehingga kualitas NPK kandungan unsur hara pada pupuk maggot menurutnya dapat bersaing dengan pupuk lainnya. "Kalau komposting itu menggunakan bakteri, kalau dengan biokonversi maggot itu sama maggot, jadi nilaI NPK nya itu sangat bagus," kata dia. Memanfaatkan sampah dari pasar UPT Puspa Jelekong sendiri memanfaatkan sampah organik dari Pasar Baleendah untuk menjadi pakan maggot. Hal itu pun sekaligus mengurai sampah agar tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir TPA. Dalam hal itu, pihaknya bekerja sama dengan UPT Pasar Baleendah untuk memilah-milah jenis sampah baik yang organik lunak, kasar, dan juga sampah anorganik. Sementara ini, sampah anorganik diolah untuk masuk ke bank sampah Puspa Jelekong. "Hasil pilahan sampah anorganik, biasanya masuk seminggu sekali. Sedangkan organiknya hampir tiap hari, dan kami gunakan untuk pakan maggot," katanya. Selain itu, UPT tersebut juga mengelola sampah dari 6 RW di Kelurahan Jelekong, yang mencapai 3 sampai 4 meter kubik atau 2,8 ton per hari. "Sampah semi residunya, kita proses peuyeumisasi. Sedangkan full residunya kita masih buang ke TPA Sarimukti 2 hari sekali. Kita sempat zero waste saat ada incinerator, tapi sekarang mesinnya dalam perbaikan," kata dia. Pengelolaan sampah dapat menghemat anggaran Setiap orang di wilayah Bandung Raya setiap harinya rata-rata menimbulkan sampah sebanyak 0,35 kilogram. Dengan jumlah penduduk sekitar 3,6 jiwa, Kabupaten Bandung diperkirakan menimbulkan sampah sebesar kurang lebih per hari. Selain itu, biaya operasional pengangkutan sampah ke TPA bisa mencapai 1 juta per armada per hari. Jika dikalkulasikan 270 desa dan 10 kelurahan di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung, maka akan menghabiskan anggaran yang cukup besar. Untuk itu, Idan berharap, biokonversi maggot ini bisa menular juga ke wilayah lainnya. Karena maggot dapat menanggulangi sampah organik secara cepat di Kabupaten Bandung. "Sampah bagi kami adalah mutiara terpendam. Jika dikelola dengan baik akan menjadi sumber ilmu dan sumber ekonomi," pungkas Idan. Pemerintah Kabupaten Bandung sendiri telah membentuk 306 kader bersih sampah yang bakal memberikan edukasi kepada masyarakat di lingkungannya masing-masing tentang pentingnya pengelolaan sampah. Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan masalah pelestarian lingkungan, termasuk dalam pengelolaan sampah, bukan lah hal yang sepele karena menyangkut nasib generasi mendatang. “Ini sangat mendukung Pemkab Bandung dalam program-program penanganan sampah. Tentunya ini bisa mewujudkan harapan masyarakat akan lingkungan yang sehat, lestari dan bebas dari sampah yang berserakan,” kata Dadang Royke Sinaga COPYRIGHT © ANTARA 2021
Carabudidaya maggot bsf dengan media sederhana tanpa bau dan kering, berikut analisa beserta keuntungannya sebagai pakan alternatif ternak.. Walaupun konsumsi pakan maggot sehari-hari dari sampah organik atau sayuran dan buah kurang bagus. Tapi banyak juga keunggulan dari maggot bsf ini sendiri. Sedangkan untuk maggot dewasa siap panen
Sumber sampah di Indonesia mayoritas berasal dari sampah sisa makanan. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengelola sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama. Perlu adanya penanaman pengetahuan baru untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk memaksimalkan pengolahan sampah organik di lingkup Rt 35 Sentono, dengan memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot. Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan dengan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah bersama mahasiswa ke tempat budidaya maggot. Disana akan dijelaskan oleh peternak maggot mengenai seluk beluk budidaya maggot mulai dari pembibitan hingga panen. Mahasiswa berperan sebagai pengonsep dan teknis acara. Harapannya setelah kegiatan pengabdian ini Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF, Black Soldier Fly kemudian bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan atau ternak, maupun dijual. Kegiatan Pagadian ini memiliki target luaran berupa artikel ilmiah, laporan kemajuan dan laporan akhir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti Vol. 3 No. 1 April 2022 Hal 34-37 ISSN 2774-4442 print dan ISSN 2774-2296 online Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 34 Pengolahan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot BSF Organic Waste Processing through BSF Maggot Cultivation Mabruroh1*, Aflit Nuryulia Praswati2, Helmia Khalifah Sina3, Denda Mulya Pangaribowo4 1,2,3 Department of Management, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia *Corresponding author mab242 Kata Kunci maggot BSF; aampah organic; pelatihan budidaya Sumber sampah di Indonesia mayoritas berasal dari sampah sisa makanan. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengelola sampah sisa makanan menjadi pupuk kompos. Namun cara ini membutuhkan waktu yang lama. Perlu adanya penanaman pengetahuan baru untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk memaksimalkan pengolahan sampah organik di lingkup Rt 35 Sentono, dengan memberikan pengetahuan tentang budidaya maggot. Pelatihan budidaya maggot dilaksanakan dengan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah bersama mahasiswa ke tempat budidaya maggot. Disana akan dijelaskan oleh peternak maggot mengenai seluk beluk budidaya maggot mulai dari pembibitan hingga panen. Mahasiswa berperan sebagai pengonsep dan teknis acara. Harapannya setelah kegiatan pengabdian ini Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mampu mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF, Black Soldier Fly kemudian bisa dimanfaatkan untuk pakan ikan atau ternak, maupun dijual. Kegiatan Pagadian ini memiliki target luaran berupa artikel ilmiah, laporan kemajuan dan laporan akhir. Keywords maggot BSF; organic wast; cultivation training The majority of waste sources in Indonesia come from food waste. The Goro Waste Environmental Care Group is able to manage food waste into compost. However, this method takes a long time. It is necessary to inculcate new knowledge for the Goro Waste Environmental Care Group to maximize organic waste processing in the scope of Rt 35 Sentono, by providing knowledge about maggot cultivation. The maggot cultivation training was carried out by inviting the Goro Waste Environmental Care Group management with students to the maggot cultivation site. There will be explained by maggot breeders about the ins and outs of maggot cultivation from seeding to harvesting. Students act as drafters and event technicians. It is hoped that after this service activity, the Goro Waste Environmental Care Group is able to process organic waste into BSF maggot feed, Black Soldier Fly which can then be used for fish or livestock feed, or for sale. This Pagadian activity has an output target in the form of scientific articles, progress reports and final reports. PENDAHULUAN Hampir seluruh negara didunia menghadapi permasalahan sampah. Tidak hanya di Indonesia yang menghadapi permasalahan sampah. Kota kota besar di Indonesia rata rata setiap harinya menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah ini diangkut oleh truk khusus sampah kemudian dibuang atau ditumpuk begitu saja ditempat yang sudah ditentukan tanpa diolah lebih lanjut. Sehingga jumlah sampah semakin hari akan semakin menumpuk dan menjadi gunung sampah, seperti yang terlihat di Tempat Pembuangan Akhir TPA. Jika sampah ini terus dibiarkan akan mengakibatkan pencemaran lingkungan dan penyakit yang akan mengganggu Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 35 aktivitas warga sekitar Wiryono&SinthiaDewi, 2020. Pada tahun 2021, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK mencatat bahwa jumlah timbulan sampah sebesar 22,9juta ton per tahun. Dari timbulan sampah ini sebanyak 39,35% bersumber dari sampah sisa makanan. Timbulan sampah di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 3,76 juta ton, dengan perolehan timbulan sampah ini menjadikan Provinsi Jawa Tengah menjadi penghasil timbulan sampah terbanyak dalam skala nasional. Komposisi sampah provinsi Jawa Tengah mayoritas berasal dari sampah sisa makanan sebanyak 35,67%. Sampah sisa makanan merupakan limbah organik yang dibuang berasal dari pabrik pengolahan makanan, rumah tangga, dapur komersial. Sampah rumah tangga menghasilkan limbah nasi, sayuran, kacang-kacangan, umbi-umbian dan buah-buahan. Limbah organik ini jika tidak diolah dengan baik akan terjadi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan bagi penduduk sekitar. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DLHK Klaten mengkaji timbunan sampah, diketahui bahwa setiap warga Klaten menghasilkan sampah 0,5 kg per harinya. Jika jumlah 0,5 Kg dikalikan dengan jumlah penduduk, maka setidaknya setiap hari penduduk Klaten menghasilkan 300 ton sampah. Sementara itu, kapasitas pengolahan sampah di TPAS Troketon hanya 50% dari jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk Klaten setiap harinya. Desa Ngawonggo, Dukuh Sentono Rt 35 memiliki tim khusus yang menangani permasalahan sampah di skala RT. Tim ini bernama Kelompok Peduli Lingkungan “Goro Sampah”, resmi dibentuk pada tahun 2019 dipimpin oleh Bapak Muh Hasyim. Tim ini bertugas untuk mengelola sampah rumah tangga yang dihasilkan di RT 35 Sentono, dimulai dari mengambil sampah di tiap rumah warga, pembakaran sampahan organik, dan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah dalam mengolah sampah organik hanya diolah menjadi kompos, hal ini tidak sebanding dengan jumlah sampah organik yang sudah dikumpulkan. Upaya menangani permasalahan sampah organik di Indonesia dengan cara mengubah sampah organik menjadi pupuk organik, menjadi bioethanol, dan menjadi bioenergi. Tujuan pengolahan sampah untuk mengurangi jumlah limbah namun dapat menciptakan nilai ekonomi dari limbah. Pengolahan sampah organik yang saat ini sedang gencar dilakukanya itu mengubah sampah organik menjadi bioenergi dengan membudidayakan maggot BSF Black Soldier Fly sebagai pakan ternak atau ikan Afkar et al., 2020. Metode biokonversi adalah perombakan sampah organik menjadi sumber energi metan melalui fermentasi yang melibatkan makhluk hidup, penguraian zat ini secara anaerob. organisme yang berperan dalam proses ini yaitu jamur, bakteri, dan larva. Black Soldier Fly BSF dalam bahasa latin Hermetia Illucens merupakan lalat asli Benua Amerika, dan sudah ditemukan di Indonesia tepatnya di Maluku dan Irian Jaya. Larva Black Soldier Fly BSF memiliki kelebihan dalam mereduksi limbah organik dan bermanfaat sebagai pakan ikan, memiliki kandungan mikroba dan anti jamur. Maggot mengandung protein sebesar 45-50%, dan lemak sebesar 24-30%. Kandungan dari maggot akan digunakan sebagai pakan baik ternak maupun ikan Afkar et al., 2020; Rambet et al., 2016. Metode biokonversi oleh maggot ini mampu mengurangi limbah organik hingga 56%. pemanfaaatan maggot sebagai dekomposer alami ini akan menghasilkan tiga produk utama yaitu larva sebagai pakan ternak, cairan hasil aktivitas larva sebagai pupuk cair, sisa sampah organik kering sebagai pupuk Balitbang, 2016. Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 36 Salah satu solusi yang bisadi terapkan oleh pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah yaitu memanfaatkan maggot sebagai decomposer alami. Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah mengumpulkan sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh rumah tangga dilingkup Rt 35 Sentono. Sampah anorganik botol plastik, kaleng, plastic bekas dikumpulkan secara kolektif di Goro Sampah, jika sudah terkumpul dalam satu tahun maka akan dijual ke pengepul. Sampah organik yang dihasilkan oleh rumah tangga berupa sisa nasi, sayur basi, sayuran, buah, dikumpulkan dan diolah menjadi kompos. Namun selama ini pengolahan menjadi kompos kurang maksimal karena proses dari sampah organik menjadi kompos membutuhkan waktu 40-60 hari. Maka tim pengusul mengusulkan untuk Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah juga mengolah sampah organik menjadi pakan maggot BSF. Kelebihan budidaya maggot BSF dibandingkan dengan pengolahan menjadi kompos yaitu tidak membutuhkan waktu yang lebih singkat dan setiap hari maggot BSF membutuhkan makanan dari sampah organik. Maggot BSF ini bisa dimanfaatkan oleh Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah menajadi pakan ikan, ternak maupun dijual, sehingga akan menambah kas desa. METODE Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu Pada tahap persiapan ini meliputi seluruh pihak yang terkait bekerjasama mempersiapkan seluruh kebutuhan dan peralatan dalam proses pelaksanaan kegiatan. dan Pemetaan Permasalahan Setelah melaksanakan persiapan, tahap kedua yaitu mengidentifikasi dan memetakan permasalahan yang ada pada Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah. Masalah Tahap ketiga yaitu perumusan masalah. Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan yang timbul karena adanya permasalahan yang ada, sehingga akan menemukan tahap-tahapan yang sesuai dengan permasalahan mitra. Untuk menanamkan minat pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah perlu adanya pemberian pengetahuan tentang budidaya maggot BSF dan keuntungan budidaya maggot BSF ini. Maka dalam pengabdian ini akan mengajak pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah untuk belajar membudidayakan maggot BSF sebagai alternative lain pengolahan sampah organik. Untuk teknis pelaksanaanya, pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah akan diajak ke tempat budidaya maggot yang berada di barat terminal penggung. Disana akan dipaparkan materi tentang budidaya maggot dimulai dari persiapan, pembibitan, hingga panen. Langkah budidaya maggot BSF yaitu 1Menyiapkan alat dan bahan, terdiri dari aReaktor volume 25 L bLimbah organik cEM4 peternakan dAir eTutup ember yang sudah dilubangi 2Memasukkan limbah organik yang sudah dipotong kecil kecil sebanyak 5 Kg ke dalam reaktor. Mabruroh, dkk /EMPATI Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti. April 2022 Hal 34-37 Jurnal EMPATI Edukasi Masyarakat, Pengabdian dan Bakti DOI 37 3Larutkan satu tutup botol EM4 peternakan dengan air hingga 1 liter 4Melarutkan larutan EM4 dan air ke dalam reaktor berisi limbah organik secara merata. 5Tutuplah reaktor dengan pelepah pisang. 6Tunggulah selama kurang lebih 14 hari maggot BSF siap panen. Afkar et al., 2020 laporan terdiri dari laporan kemajuan dan laporan akhir. HASIL DAN PEMBAHASAN Program pengabdian masyarakat Pelatihan Budidaya Maggot ditekankan pada peningkatan pengetahuan Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah. Materi disampaikan dengan metode ceramah demonstrasi di peternak maggot. Tujuan program ini agar pengetahuan pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah dalam mengolah sampah organik meningkat. Kedepannya dapat mengolah sampah organik melalui Teknik budidaya maggot selain menggunakan Teknik kompos secara mandiri. Untuk mengukur tingkat pemahaman peserta pelatihan, kami memberikan pertanyaan tentang budidaya maggot BSF. Hasilnya sebelum pelatihan budidaya maggot, mayoritas peserta belum mengetahui proses budidaya maggot yang berhasil. Setelah materi disampaikan, peserta memahami proses budidaya maggot. Kami juga mengukur minat peserta untuk membudidayakan maggot. Hasilnya, mayoritas peserta berminat dan berniat untuk membudidayakan maggot BSF. SIMPULAN Dengan dilaksanakannya pelatihan budidaya maggot BSF pada Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah, pemahaman peserta tentang budidaya maggot meningkat. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap budidaya maggot untuk kedepannya akan meningkatkan pendapatan kas desa. Dengan adanya pelatihan ini akan menjadi kebermanfaatan bagi kelompok peduli lingkungan Goro Sampah. UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kami ucapkan kepada LPMPP UMS, Organisasi Muhammadiyah Kabupaten Klaten, Pengurus Kelompok Peduli Lingkungan Goro Sampah, tim materi maggot dan tim pelaksana yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. DAFTAR PUSTAKA Afkar, K., Masrufah, A., Fawaid, A. S., Alvarizi, W., Khoiriyah, L., Khoiriyah, M., Kafi, A., Faradilla, R. S., Amsah, R., Hidayah, N. N., S Alsabella, A., Ayu, D., Nazwa, R., Fadila, S. N., Eka, U., Sari, K., Naim, I., Nur, S., Itsnaini, R., & Ramadhan, M. N. 2020. Budidaya Maggot BSF Black Soldier Fly Sebagai Pakan Alternatif Ikan Lele Clarias Batracus Di Desa Candipari, Sidoarjo Pada Program Holistik Pembinaan Dan Pemberdayaan Desa Php2d. Journal Of Science And Social Development, 3, 10–16. Rambet, V., Umboh, J. F., Tulung, Y. L. R., Kowel, Y. H. S., &Korespondensi, *. 2016. Kecernaan Protein Dan Energi Ransum Broiler Yang Menggunakan Tepung Maggot Hermetia Illucens Sebagai Pengganti Tepung Ikan. In Zootek" Journal Vol. 36, Issue 1. Wiryono, B., &SinthiaDewi, E. 2020. Pengelolaan Sampah Organik Di Lingkungan Bebidas Vol. 1, Issue 1. ... Sampah organik dapat diolah menjadi kompos, pupuk organik cair, biogas, bioetanol dan juga dapat dilakukan dengan sistem pengolahan biokonversi. Menurut Mabruroh Dkk 2022 biokonversi merupakan sebuah metode perombakan sampah organik menjadi metan melalui proses fermentasi yang melibatkan makhluk hidup, seperti jamur, bakteri, dan larva secara anaerob [4]. Salah satu tren terkini dalam mengolah sampah organik yaitu dengan menggunakan maggot BSF Black Soldier Fly. ...... BSF atau Hermetia Illusens adalah lalat asli benua Amerika dan mulai ditemukan di Papua. Hasil penelitian Mabruroh Dkk 2022 juga menyebutkan maggot dapat menguraikan sampah organik sebesar 56% [4]. Perbandingan proses penguraian sampah menggunakan maggot BSF telah dilakukan oleh Helena Čičková Dkk 2015 hasilnya menunjukkan proses biokonversi dengan maggot berlangsung cepat dibandingkan dengan proses pengomposan dan anaerobic digestion proses tersebut belangsung selama 4-27 hari [5]. ...... Maggot memiliki banyak manfaat seperti pakan ternak, pengurai sampah organik menjadi pupuk kompos. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Mabruroh Dkk kandungan protein maggot sekitar 45-50%, dan lemak sebesar 24-30% [4]. Karena kandungan protein tinggi maggot BSF ini dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan juga pakan ayam [6], [7]. ...Rika PutriMega RianesZulkarnaini ZulkarnainiSampah merupakan salah satu persoalan yang serius bagi negara berkembang termasuk Indonesia. Kota padang merupakan Ibu Kota Provinsi Sumatera Barat yang merupakan pusat pariwisata dan juga perdagangan dan kegiatan lainnya. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan potensi timbulan sampah yang tinggi. Sampah tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan persoalan lingkungan. Selama ini pengelolaan sampah dikota padang belum dilakukan secara maksimal terutama sampah organik yang hanya dibuang begitu saja. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengurangi timbulan sampah organik rumah tangga dan mewujudkan lingkungan yang bersih. Salah satu solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan proses pengolahan sampah organik menggunakan teknologi biokonversi menggunakan maggot BSF. Maggot adalah larva dari lalat Black Soldier Fly BSF. Pengolahan sampah menggunakan maggot BSF dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat karena memiliki nilai jual. Maggot BSF telah diketahui memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga dapat dijadikan untuk pakan ternak. Pengabdian masyarakat ini dilakukan di RT 3/RW 11 Kelurahan Air Tawar Barat Kecamatan Padang Utara. Metode penyampaian sosialisasi yaitu dengan sistem ceramah dan komunikasi dua arah dengan peserta dan juga dilakukan praktek pengolahan sampah dengan maggot BSF secara langsung. Hasil kegiatan tersebut peserta sosialisasi telah mampu mengetahui dan memahami dengan baik cara pengolahan sampah menggunakan maggot BSF.... Maggot atau dikenal sebagai Larva lalat tentara hitam Hermetia illucens saat ini banyak dijalankan oleh para pembudidaya Mabruroh et al., 2022;Rodli & Hanim, 2022;Usman, 2022. Hal tersebut dikarenakan kemampuan maggot dalam mengurai limbah organik menjadi biomassa larva yang kaya akan protein Ahmad et al., 2022;Usman, 2022. ...Maggot larva lalat tentara hitam saat ini banyak dijalankan oleh para pembudidaya. Hal tersebut dikarenakan kemampuan maggot dalam mengurai limbah organik menjadi biomassa larva yang kaya akan protein. Salah satu limbah organik adalah kotoran hewan yaitu kotoran sapi yang ada di sentral penggemukan sapi PT Berkah Salama Jaya BSJ, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah penerapan teknologi yaitu pelatihan budidaya maggot dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk menghasilkan maggot yang tinggi protein. Metode yang dilakukan adalah focus group discussion FGD, persiapan dan pelaksanaan. Sasaran kegiatan ini adalah kepada karyawan dan mitra PT BSJ, agar dapat mengetahui dan dapat membudidayakan maggot dari kotoran sapi, sehingga dihasilkan larva maggot. Pengabdian melibatkan karyawan dan mitra PT BSJ sejumlah 30 orang. Pada sesi diskusi peserta menyampaikan beberapa pertanyaan terkait budidaya maggot. Hasil evaluasi pengabdian disampaikan oleh salah seorang peserta melalui wawancara yang dimuat di berita di channel media massa elektronik. Hasil pengabdian secara umum adalah memberikan wawasan baru bagi peternak sapi mitra PT BSJ tentang berbudidaya maggot menggunakan media kotoran sapi. Hasil kegiatan lain adalah, karyawan dan mitra BSJ mampu melakukan budidaya maggot sendiri dan menghasilkan larva lalat tentara hitam. Program pengabdian ini diharapkan juga meningkatkan perekonomian di wilayah Loa Janan Kutai Kartanegara sebagai wilayah penyangga Ibu Kota Negara baru IndonesiaPlastik merupakan jenis sampah yang paling sulit untuk diurai dan yang paling banyak mencemari lingkungan. Di Indonesia masih banyak ditemukan pemakaian plastik sekali pakai yang tidak dibarengi dengan pengolahan limbah plastik. Berdasarkan data statitik, Indonesia menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah adalah jenis sampah plastik. Limbah ini tidak mudah terurai dan butuh waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami. Plastik berjenis PET paling banyak dicari untuk didaur ulang diikuti plastik berjenis PE dan kemudian plastik PP. Namun, edukasi mengenai sampah plastik dan pemanfaatannya belum cukup optimal. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pemanfaatan limbah plastik PET Polyethylene Terephalate seperti limbah botol plastik. Kegiatan dilakukan dengan sosialisasi kepada siswa sekolah menengah yang merupakan usia produktif untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap lingkungan. Dalam kegiatan ini, sosialisasi dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Samarinda. Hasil dari kegiatan ini adalah terciptanya kesadaran dan peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan limbah botol has not been able to resolve any references for this publication.
CaraPembuatan. Campurkan terlebih dahulu EM4 atau Yakult (pilih salah satu) dengan air sebanyak 1 liter. aduk hingga merata. Masukan Royco ke dalam dedak 5kg. Fungsinya untuk memancing atau membuat aroma fermentasi lebih menyengat sehingga lalat BSF cepat mendeteksi bau tersebut. Campurkan air yang sudah di campurkan ke dalam dedak yang sudah
PEMBUATAN MEDIA FERMENTASI MAGGOT Admin distan 22 Juli 2022 2870 kali Pada periode Peparu, 22 Juli 2022 lusa kemarin di BPP Buleleng bersama pegawai serta staf mutakadim dilaksanakan pelatihan pembuatan media fermentasi bagi menghasilkan maggot larva BSF Maggot Hermetia illuces merupakan bernga black soldier fly BSF nan banyak mengandung protein seumpama bahan pakan ternak. Ulat mago BSF yaitu organisme pembusuk karena mengkonsumsi korban organik. Adapun prinsip dan target-alamat yang dipergunakan kerumahtanggaan fermentasi sehingga dapat mendatangkan BSF yang nantinya dapat menghasilkan maggot yaitu dengan menyiapkan dedak, Yakult/EM4, gula putih, royko kaldu ayam aduan serdak dan air secukupnya. Anju-ancang dalam menjujut lalat BSF yaitu 1. Siapkan air sebanyak 1 liter dan gula pasir sekitar 5 sendok 2. Pemerolehan air dan gula ke dalam ember 3. Siapkan dedak sebanyak 5 kg dan kaldu bubuk royko, lalu campurkan dengan air dan sakarosa nan telah disiapkan tadi. 4. Tuangkan EM4/Yakult pilih salah satu ke dalam ember. Bagi tata letak EM4 bisa 1 tutup vas EM4. Untuk Yakult bisa gunakan 1 botol. 5. Aduk adonan sampai teraduk merata 6. Siapkan kantong plastik nan dapat menampung 5 – 8 kg barang 7. Masukkan dedak yang telah dicampur ke kantong plastik tersebut. 8. Berikan tekor udara pada plastik jangan diisi penuh 9. Ikat kantong plastik kebal dedak rapat-rapat 10. Letakkan dompet plastik di daerah nan sejuk, simpan selama 5 – 6 periode 11. Kiranya terjauh dari hewan pengganggu, karena baunya cukup amis berikan tutup kawat disekitarnya 12. Dalam hari ini, campuran dedak akan berubah menjadi cairan berfermentasi 13. Setelah radu, tuangkan senyawa dedak ke beledi dan tutup memperalat daun pisang, plastik atau jeluang petro. 14. Pasca- 2 – 3 periode lalat BSF akan berdatangan dan mulai bertelur di seputar baldi. Tahap panen maggot BSF yaitu setelah telur menetas, berikan sekeliling 1 Minggu hingga belatung benar-benar sudah terbentuk, waktu yang baik untuk panen maggot BSF yakni 2 – 3 Minggu setelah telur menetas. Agar lalat BSF selalu datang, taburkan dedak fermentasi disekitar ember setiap seminggu sekali. Jangan lupa menaruh sampah organik di dalam kandang sebagai pangan maggot. Maggot larva BSF ini nantinya diharapkan mampu sebagai pakan peliharaan yang banyak mengandung zat putih telur, mengingat di BPP Buleleng banyak terdapat balong ikan yang berisi lauk, maggot nan dihasilkan kerumahtanggaan fermentasi ini nantinya akan dijadikan pakan ikan yang ada di kolam BPP Buleleng. BPP Buleleng SourceBudidayamaggot pemula bisa dimulai dari ternak lalat BSF. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara budidaya maggot BSF: 1. Persiapkan Kandang Maggot. Kandang maggot ini berfungsi sebagai tempat BSF kawin dan memproduksi telur hingga penetasan. Untuk pemula, Anda bisa menggunakan kandang ukuran kecil.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sampah pada saat ini sudah menjadi persoalan lingkungan diberbagai negara,khususnya di Indonesia. Masalah - masalah sampah yang makin hari kian meningkat dan sudah menjadi persoalan diberbagai daerah, bukan hanya di kota besar saja tetapi juga di desa. Persoalan yang ada ini bukan hanya tentang sampahnya saja tetapi juga tentang bagaimana mengolahnya, bagaimana membuangnya, dan sebagainya. Belu lagi tentang bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari banyaknya sampah juga menjadi permasalahan yang amat penting untuk Indonesia sendiri, kita sering kali menjumpai sampah yang dibuang disembarang tempat, bahkan yang lebih parahnya lagi banyak juga sampah yang dibuang ke sungai dan juga ke pantai. Jika hal ini terus berlangsung maka akan menimbulkan berbagai masalah yang akan berdampak bagi kehidupan saat ini dan masa yang akan datang. Dampak yang ditimbulkan dari sampah ini diantaranya adalah dapat mengganggu ekosistem air, mencemari lingkungan, sungai, dan laut, selain itu sampah juga dapat menggannggu pernafasan jika tidak diolah dengan banyaknya jenis sampaah, ada salah satu jenis sampah seringkali kita temukan di lingkungan sekitar kita yaitu adalah sampah organik. Sampah organik adalah jenis sampah rumah tangga yang dapat diuraikan oleh bakteri penghancur dan biasanya terdiri atas daun - daun kering, sisa - sisa dari sayuran dan buah - buahan, dan lainnya. Sampah organik ini walaupun mudah untuk diuraikan jika tidak diolah dengan baik aka cepat membusuk dan menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga dapat emngganggu dari sampah organik ini juga bisa dikatakan banyak, karena biasanya berasal dari sisa - sisa rumah tangga, sisa - sisa dari dapur rumah makan, dan bahkan dari buangan sampah di pasar. Jika sampah organik ini dibiarkan begitu saja maka akan menjadi permasalahn lingkungan juga permasalahan kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, pengolahan sampah organik ini perlu dilakukan untuk mengatasi masalh yang ada. salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menjadikan sampah organik ini sebagai makanan adalah larva dari lalat hitam yang mirip dengan tawon. Maggot ini memiliki banyak sekali manfaat diantaranya adalah sebagai upaya memperbaiki masalah lingkungan dan dapat dijadikan sebagi pakan ternak. Setiap 15 ribu maggot dapat memakan kurang lebih 2 kg limbah maupun sampah organik dalam waktu 24 jam, dan dari satu induk lalat ini dapat mengahasilan kurang lebih 600 telur. Jadi dapat dihitung jik ada sekitar 10 ekor indukannya saja maka dapat mengahilkan 5 ribu larva yang dapat mengolah sampah ini juga dapat dijadikan sebagai pakan ternak, seperti untuk pakan ikan, pakan burung, pakan ayam , dan hewan ternak lainnya. Kandungan yang ada dalam maggot adalah asam amino dan protein yang sekitar 40 persen. Selain itu, maggot ini banyak dipilih karena tidak berbau, tidak kotor, mudah disimpan, mudah dicerna oleh hewan peliharaan, dan memiliki banyak nutrisi dan manfaat, selain itu dalam perawatan dan budidaya maggot ini juga cara yang perlu dilakukan untuk membududayaan maggot ini agar nantinya dapat menggurangi masalah sampah organik adalah yang pertama dengan mempersiapkan bahan. Bahan yang dibutuhkan adalah ember, air, EM4 Yakult, kantong plastic, Penyedap masakan, gula pasir, dan dedak. Bahan - bahan ini kemudian akan dijakan sebagai media untuk marik induk lalat hitam yang kemudian akan bertelur dan menghasilkan larva maggot yang akan menarik lalat hitam ini dapat dilakukan dengan mencampur semua bahan tadi seperti EM4, penyedap masakan, gula pasir kedalam ember lalau diberi air. Setelah itu diikat dengan plastic dan diberi lubang juga disekitar wadah diberi dedak untuk manrik perhatian lalat karena baunya yang lumayan amis. Karena baunya ini, jadi usahakan agar terhindar dari hewan lain seperti bahan - bahannya sudah disiapkan, maka selanjutanya adalah membuat kendang dengan ukuran m x 4m x 3 m untuk ukuran normal. Kemudian juga siapkan media penetasan telur yang didapat dari boks kardus kecil atau dari tripleks. Setelah telur menetas, sebaiknya dipisahkan ke wadah pembesaran agar telaur - telur yang belum menetas tidak telur menetas dan menjadi larva kemudian dapat diberi maakn degan menggunakan sampah organik yang ada agar dapat diajadikan sebagai bahan untuk mengolah sampah organik yang ada. Untuk dijadikan bisnis, maggot ini juga dapat dibudidayakan karena mudah dalam pengolahannya dan dalam perawatannya. Selain itu harga dari 1 kg maggot adalah sekitar rupiah, sehingga juga dapat membantu menambah dapat disimpulkan bahwasanya maggot ini sangat bermanfaat bagi pengolahan sampah organik. Untuk sampah organik yang tidak termakan oleh si maggot tetap bisa dijadikan sebagai pupuk organik yang dimana pupuk yang dihasilkan ini nantinya tidak akan berbau sama sekali. Selain emmiliki banyak manfaat untuk mengolah sampah maggot juag berniali ekonomis tinggi dan dapat dijadikan sebagi pakan Rezafie, P., & Asngad, A. 2019. Efektivitas Maggot BSF Hermetia Illucens Dan Ulat Kandang Alphitobius diaperius Dalam Pengolahan Limbah Sayur Menjadi Pupuk Organik Dengan Penambahan Limbah Darah Sapi Melalui Proses Vermikomposting Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.Juliawati, P., & Reniawaty, D. 2020. Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Melalui Pengembangbiakan Maggot yang Berasal dari Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Cihaurgeulis Bandung. ATRABIS Jurnal Administrasi Bisnis e-Journal, 62, A. 2017. Tinjauan terhadap pengelolaan sampah. Jurisprudentie Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 41, A. A. 2019. ANALISIS LAJU PENGURAIAN DAN HASIL KOMPOS PADA PENGOLAHAN SAMPAH BUAH DENGAN LARVA BLACK SOLDIER FLY Hermetia Illucens Doctoral dissertation, Universitas Islam Indonesia. Salman, S. S., Ukhrowi, L. M., & Azim, M. T. 2020. Budidaya maggot lalat BSF sebagai pakan ternak. Jurnal Karya Pengabdian, 21, 1-6. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
6X4Hfzv. 374 403 272 49 240 344 34 471 8