ViewCiri khas AA 1Ciri khas Matahari[sunting | sunting sumber] Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang dimiliki oleh Matahari: Prominensa (lidah api
Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese adalah jenis pinus yang bertaruk asli di wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan keunggulan “Tusam” di distrik Sipirok, Tapanuli Selatan oleh sendiri tukang botani dari Jerman Dr. F. R. termasuk jenis tanaman cepat tumbuh fast growing species, jenis pinus ini adalah tipe pinus nan tidak memerlukan syarat-syarat tempat tumbuh yang khusus sehingga mudah bikin dibudidayakan apalagi pada kancah yang hanya kayunya namun yang dapat dimanfaatkan, HHBK jenis beras ketan yang dihasilkan Pinus merkusii ini juga boleh diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan destilasi sipulut pinus ini tinggal bermanfaat ibarat korban baku di berbagai industri. Oleh karena itu, Pinus merkusii sangat berpotensi buat kayu pinus n kepunyaan akar susu tunggang dengan sistem perakaran nan layak dalam dan kuat sehingga bisa tumbuh di tanah nan dalam/tebal dengan tekstur tanah ringan hingga sedang. Jenis pinus ini juga tak n kepunyaan syarat pangkat untuk jenis petak tempat tumbuhnya karena tanaman pinus dapat tumbuh lega bineka varietas kapling bahkan plong persil dengan pH asam. Pinus merkusii dapat bertaruk di berbagai ketinggian tempat, namun tempat tumbuh terbaik bagi jenis pohon pinus ini berada pada kebesaran bekas antara 400-2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari 400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya tak optimal karena suhu udara nan terlalu tinggi. Selain itu, pertumbuhan pokok kayu pinus yang ditanam di ketinggian tempat lebih dari 2000 mdpl sekali lagi tidak akan optimal karena terhambatnya proses bertunas yang baik bikin jenis pinus ini memiliki curah hujan abu 1200-3000 mm/waktu dan total bulan kering 0-3 bulan. Di Pulau Jawa, Pinus merkusii bisa tumbuh baik pada tempat yang mempunyai jalal di atas 400 mdpl dengan siram hujan angin 4000 mm/periode Perhutani 1993. 3. Ceceran Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang merecup alami di Indonesia khususnya di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci. Namun mulai tahun 1970-an Pinus merkusii mulai ditanam di Pulau Jawa untuk korban legal industri plano dan untuk keperluan penanaman persil-kapling perseptif. Hingga saat ini,Pinus merkusii berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa. Selain di Indonesia, pohon Pinus merkusii sekali lagi bertunas di Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma Myanmar, India, dan Filipina. Secara geografis, Pinus merkusii tersebar antara 20 LS – 220 LU dan 950 30’ BB – 1200 31’ BT Alrasjidet et all 1983 intern Sallata 2013. 4. Morfologi Pohon Pinus merkusii dapat bertunas hingga tingginya mencapai 20-40 meter dengan garis tengah 70-90 cm, sampai-sampai puas pohon pinus nan sudah tua bangka diameter pohon dapat mengaras 100-145 cm. Batang bebas cagak tumbuhan pinus sekeliling 2-23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup bentuk batang pokok kayu pinus akan lurus, namun sreg kondisi tegakan terbuka/jarang batangnya akan pekuk. Batang pohon pinus tidak berbanir dan n kepunyaan kulit batang nisbi bertekstur kasar serta beralur kerumahtanggaan. Jangat batang tumbuhan pinus ini berwarna coklat kelabu hingga coklat tua dan tidak mudah terkupas. Daun tumbuhan pinus berbentuk jarum dan sreg putaran pangkalnya terdapat sarung mole yang mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun pohon pinus kurang bertambah 10-20 cm. Pohon pinus berbunga mewujudkan strobilus dan berbuah sepanjang periode, terutama bulan Juli-November. Bunga jantan seperti mana bulir tertumpuk pada pangkal tunas muda, sementara itu anakan betina terkumpul pada ujung tunas akil balig dalam jumlah nan adv minim. Biji pohon pinus yang baik n kepunyaan warna kulit kering kecoklatan dan berbentuk buntak padat serta lain berkerut. Biji kemaluan pohon pinus koteng berbentuk kerucut. Tajuk pohon pinus n kepunyaan bentuk yang khas yaitu berbentuk kerucut, tidak plus lebar dan agak rapat pada pokok kayu yang remaja, sedangkan pada pohon yang tua bentuk tajuknya seperti limas dan agak susah. 5. Budidaya Pengadaan Angka Poin Pinus merkusii dapat diambil mulai sejak buah pinus yang berbentuk kerucut dan telah matang. Buah pohon pinus nan sudah matang ini memiliki bebapa ciri yaitu bercat bau kencur kecoklatan dan tembakau biji zakar berhanyut-hanyut serta berwarna cacat kebiruan. Pengadaan kredit mulai sejak biji pelir ini dapat dilakukan setiap tahun karena pohon pinus berbuah setiap masa. Sebelum ditanam angka harus diseleksi malar-malar terlampau untuk mendapatkan benih dengan kualitas nan baik. Seleksi biji dilakukan dengan dua kaidah yaitu mengintai secara serentak penampilan fisik biji dan dengan kaidah perendaman. Biji nan baik untuk dijadikan benih berwarna kuning kecokelatan dan berbintik hitam, berbentuk bulat, padat, dan lain mengerut. Selain itu, ponten nan baik pun dapat diketahui dengan cara menyalurkan semua kredit yang ada ke dalam air. Ponten yang baik untuk dijadikan benih akan tenggelam di internal air, sedangkan poin yang terapung di atas permukaan air tidak baik bakal dijadikan semen. Sebelum ditabur, jauhar harus direndam terlebih dahulu dalam air campah selama 3-4 jam kerjakan mematahkan dormansi benih. Penaburan Jauhar dan Penyapihan Benih pinus yang sudah dipatahkan dormansinya siap ditanam sreg bedeng tabur dengan alat angkut semaian. Media semaian nan dipilih harus nonblok bersumber hama dan penyakit, cukup berpori dan bukan terlalu padat serta memiliki tembolok atom hara yang cukup cak bagi mendukung proses perkecambahan jauhar. Media semai nan dapat digunakan riil perikatan persil/humus halus dan pasir dengan rasio 21. Campuran antara kedua media semaian tersebut kemudian disterilkan mudah-mudahan terbebas dari hama dan penyakit. Salah suatu cara sterilisasi nan dapat dilakukan yaitu mengsangrai campuran tanah dan ramal selama 4-6 jam dan dijemur di bawah cahaya mentari. Sarana semai nan telah disterilisasi kemudian dimasukkan ke kerumahtanggaan bedeng tabur yang memiliki naungan. Setelah 10-15 hari, benih akan mengalami proses perkecambahan yang berlangsung hingga satu bulan. Sebelum penyapihan, alat angkut tumbuh harus dipersiapkan terlebih dahulu. Ki alat bertaruk yang baik substansial campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 721 dengan penambahan pupuk NPK. Selain itu, alat angkut tanam harus dicampur dengan tanah yang berasal berpokok bawah tegakan lanjut umur Pinus merkusii. Hal ini dilakukan hendaknya terjadi penularan mikoriza sehingga akar susu Pinus merkusii nan bertaruk akan bersimbiosis dengan pupuk/mikoriza. Kapling yang mengandung mikoriza yang baik memiliki master tanah lebih dari 200C dan pH lahan antara 4,7-5,4. Benih nan sudah menjadi bibit dan berumur 5-8 minggu minggu sudah siap kerjakan disapih ke dalam media tumbuh ini. Penanaman Terdapat sejumlah kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penanaman. Kegiatan tersebut antara lain pembersihan lapangan dari tumbuhan pengganggu, pengolahan tanah, pembuatan lubang tanam, dan pemasangan ajir. Penanaman konsentrat Pinus merkusii dapat dilakukan momen awal musim hujan atau kapan periode hujan abu cukup merata. Sistem penanaman bisa dilakukan secara monokultur maupun tumpang sari dengan memperhatikan tanaman penyelanya. Kedua sistem penghijauan ini memiliki kelebihan dan kehilangan per. Jarak tanam yang kebanyakan digunakan yaitu 8m x 8m. Preservasi Kegiatan pemeliharaan dilakukan hendaknya pokok kayu muda Pinus merkusii bisa tumbuh dengan baik. Kegiatan konservasi ini meliputi penyulaman, penyiangan dan pendangiran, penumpasan hama dan penyakit, penjarangan, serta pengendalian kebakaran hutan. Penyulaman Penyulaman ialah kegiatan penanaman kembali bikin menukar tanaman yang busuk alias mati sehingga jumlah tanaman per hektar sesuai dengan barometer yang mutakadim ditetapkan. Kegiatan penyulaman dikategorikan menjadi tiga merupakan penyulaman ringan persen jadi tanaman 80-100%, penyulaman intensif persen jadi tanaman 60-80% dan reboisasi ulang persen menjadi tanaman <60%. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim hujan dan dilaksanakan puas satu rembulan pertama setelah penanaman. Pendangiran dan Penyiangan Kegiatan pendangiran dilakukan ketika kondisi persil di sekitar tanaman padat atau berdrainase jelek. Pendangiran dilakukan di tanah sekitar tumbuhan pinus dengan radius 0,5 meter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan. Kegiatan penyiangan merupakan kegiatan membersihkan pohon dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya baik nan berada di kapling maupun yang meluas seperti liana. Keadaan ini dilakukan seharusnya pokok kayu pinus muda yang baru tumbuh terhindar bersumber persaingan bakal mendapatkan unsur hara maupun cahaya matahari. Metode penyiangan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun secara kimiawi. Pemberantasan Hama dan Penyakit Pembasmian hama dan penyakit harus dilakukan lakukan mencegah pokok kayu linu atau mati karena serangan hama alias penyakit. Hama nan perlu diwaspadai karena sering menyerang tanaman pinus yaitu Lebah Ambrosia Platypus trepanatus dan Kutu Parafin Pine wooly adelgids. Pemupukan Pemupukan dilakukan lakukan mencegah terjadinya defisiensi nutrisi yang akan menghambat pertumbuhan tanaman pinus. Defisiensi vitamin ini disebabkan maka dari itu tanah tanggap, siklus zat makanan invalid baik, pencucian air, dan lain adanya cendawan mikoriza. Pemupukan pokok kayu pinus boleh dilakukan dengan menggunkan pupuk organik, pupuk anorganik, maupun cendawan biologi. Pemupukan dilakukan ketika awal penanaman, setelah penghijauan hingga penyetopan kanopi dan setelah tadinya penjarangan. Penjarangan Penjarangan dilakukan untuk menyerahkan urat kayu tumbuh nan makin baik bagi tegakan pinus selanjutnya. Tumbuhan pinus yang dibuang detik penjaranagn meliputi tumbuhan yang terserang hama dan penyakit, serta batang utama pekuk atau menggarpu. Penjarangan dilakukan ketika tajuk antar tumbuhan pinus saling bertikai. Pengendalian Kebakaran Serasah daun Pinus merkusii yang kering dan batang pokok kayu pinus yang mengandung getah silam responsif terhadap api. Apabila terjadi kebakaran pokok kayu pinus ini akan terbakar silam. Beberapa tindakan preventif atau pengendalian kebakaran yang harus dilakukan antara tak Membuat jalur sekat bakar dan jalur plonco secara jelas dan tegas, Membentuk satuan tugas pengendali kebakaran dan mengerjakan pengakapan keamanan, serta Membangun sistem komunikasi nan menjangkau seluruh areal hutan dan sekitarnya. 6. Manfaat Hampir semua bagian dari pokok kayu Pinus merkusii boleh dimanfaatkan. Selain menghasilkan gawang, tanaman ini kembali menghasilkan Hasil Alas Bukan Papan HHBK berupa getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai pokok kayu peneduh lebih-lebih tumbuhan hias. Kayu Pinus Kayu yang dihasilkan oleh pohon Pinus merkusii termuat ke dalam jenis gawang ringan-sedang dengan berat macam antara 0,46-0,7. Kayu pinus ini lagi termasuk ke dalam kelas kuat II – III dan kelas kuat IV. Gawang gubal pinus memiliki ketebalan 6-8 cm berwarna lugu maupun kekuning-kuningan, sedangkan plong bagian ateras berwarna coklat jompo atau kemerah-merahan. Kusen pinus memiliki tekstur kekerasan ki akal kembang surut dan retak sedang. Sifat pengerjaan mudah kerjakan dipapas, namun tebak elusif digergaji karena getah yang terkandung didalamnya Samingan 1980 kerumahtanggaan Burrahman 2006. Kayu pinus dapat dipanen detik tumbuhan pinus berumur 15 tahun. Kayu pinus pada umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan perabotan kondominium, gawang lapis, geretan, jeluang serabut panjang, tiang listrik, incaran baku mainan anak asuh-anak dan bukan sebagainya. Sipulut Pinus Selain kayunya yang dapat dimanfaatkan, pohon pinus lagi menghasilkan sipulut yang dapat lagi dimanfaatkan. Getah yang dihasilkan pohon pinus termasuk kedalam spesies oleoresin yang merupakan larutan cemberut resin. Getah pohon pinus ini didapatkan jika batang tanaman pinus dilukai disadap baik dengan menggunakan metode koakan alias metode bor. Getah pohon pinus muali bisa dipanen mulai bilamana roh pokok kayu pinus menjejak 10 tahun. Beras ketan tumbuhan pinus dapat tergarap menjadi terpentin dan gondorukem melalui tahap penyulingan atau destilasi sederum maupun enggak langung. Gondorukem merupakan fraksi padat yang dihasilkan berpangkal proses penyulingan, sedangkan terpentin merupakan fraksi cair. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan berpunca getah Pinus merkusii memiliki karakteristik yang berbeda dengan gondorukem dan terpentin yang dihasilkan pinus tipe lainnya. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan ini memiliki berbagai manfaat. Gondorukem lazimnya dimanfaatkan lakukan bahan sizing komoditas kertas dan barang sabun, bulan-bulanan paduan dalam cat, vernis, tinta, plastik, dan lin, sedangkan terpentin digunakan ibarat pengencer dan pelarut, serta sebagai mangsa baku industri aromatic dan disinfectan. Nilai ekonomis gondorukem dan terpentin nan dihasilkan sipulut pohon pinus ini tidak bisa ditemukan pada tipe tumbuhan alas lainnya. Wisata Hutan Pinus Wisata alam saat ini medium diminati oleh masyarakat di Indonesia, terutama awam perkotaan. Pelancongan hutan pinus lagi menjadi unggulan di berbagai ajang di petak air, sebut saja hutan pinus mangunan, hutan pinus jogja, dan yang paling terkenal yaitu pangan pinus imogiri . Wisata hutan pinus ini menjadi ketika buat melepas keletihan dan berfoto ria bersama orang-insan terdekat. Perum Perhutani sekali lagi detik ini sedang mengoptimalkan jual beli ini karena salah satu hasil hutan bukan kayu nan bisa dimanfaatkan adalah jasa lingkungan. Tanpa mengurangi tegakan pohon sreg wana pinus, areal kerja Perum Perhutani boleh menjadi pura persen demi berlangsungnya kehidupan perusahaan. Itulah deskripsi singkat akan halnya Pinus merkusii Jungh. et de Vriese yang adalah salah satu tanaman yang cocok lakukan dibudidayakan sebagai pendanaan masa depan karena n kepunyaan majemuk fungsi baik bagi lingkungan maupun lakukan memenuhi kebutuhan objek baku industri. Agar boleh menggunung wawasan kamu dalam mengenal varietas pinus ini ya! Referensi Burrahman M. 2006. Pengujian akurasi penggunaan tabel tegakan pinus Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese Di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III [skripsi]. Bogor ID Penyelenggaraan Alas Fakultas Kehutanan IPB. Hadi AQ, Napitupulu RM. 2012. 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah. Jakarta ID Penebar Swadaya Perum Silvikultur Tanaman Hutan Industri. Madiun ID Kiat Pendidikan Kehutanan. Sallata MK. 2013. Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Daksina. Info Teknis Eboni . Vol 10 2 85 – 98
Adayang menjadi dokter, polisi, karyawan, pedagang, dan sebagainya. Keberagaman pekerjaan tersebut banyak manfaatnya bagi masyarakat. Salah satu manfaat dari keberagaman tersebut adalah? Sistem hukum adalah? Masyarakat yang berasal dari Papua memiliki warna kulit hitam, sedangkan yang dari Jawa memiliki warna kulit sawo matang. Hal
Kayu pinus adalah salah satu jenis kayu yang sering dicari untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar furniture. Kayu Pinus termasuk sebagai salah satu kelompok keluarga pinaceae yang tumbuh di belahan bumi pinus ini bisa ditemukan pada ketinggian hingga meter. Mereka mampu bertahan hidup pada habitat yang berbeda yang daerahnya beriklim subtropis dan sedang. Dengan banyaknya jenis kayu yang tersedia di pasaran, penting untuk mengetahui lebih mendalam mengenal ciri dan karakteristik yang dimiliki pinus. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan pada saat membeli furniture. Ciri-ciri umum kayu jenis pinus diantaranya adalah sebagai berikut. Kayu Berkarakter dengan Warna yang Terang Kayu jenis pinus ini memiliki karakter warna yang khas, yaitu warna krem keputihan. Selain warna krem, pinus juga memiliki warna lain yaitu warna terang agak kekuningan. Hal ini membuat pinus lebih mudah dikenali karena tingkat kecerahannya yang berbeda jika dibandingkan dengan kayu jenis lainnya. Alur Kayu yang Khas Alur yang ada pada kayu jenis pinus hampir mirip dengan kayu jati. Terdapat garis lurus yang tegas tapi mempunyai corak merah yang besar yang merupakan ciri khas bentuk heartwood pinus. Coraknya memiliki bentuk berupa bulatan kecil, kesannya seperti menjadi titik pusat alur kayunya. Bobot yang Ringan Soft Wood Salah satu ciri umum kayu jenis pinus ini adalah warnanya yang krem dan tekstur kayunya yang halus. Dilihat dari berat jenis kayu pinus, kayu jenis ini lebih lunak atau disebut juga soft wood jika dibandingkan dengan jenis kayu pertukangan lainnya. Struktur dan karakteristik kayu yang khas pada pinus ini banyak diminati oleh para pengrajin karena memiliki reputasi yang baik dalam hal pembuatan furniture. Serat Lebih Halus Kayu jenis pinus ini memiliki serat yang halus, mirip dengan kayu mahoni. Hal inilah yang membuat pinus digemari oleh pengrajin karena lebih mudah diolah atau diproses menjadi sebuah kerajinan. Fakta Menarik tentang Kayu Pinus Ada banyak sekali spesies pinus, jumlahnya hampir mencapai 115 spesies yang terbagi menjadi 3 subgenera berdasarkan jenis biji, kerucut dan jenis daun. Kayu pinus dimanfaatkan untuk pembuatan furniture seperti pagar, meja, kursi, lemari dan tempat tidur. 18 fakta menarik mengenai pinus adalah sebagai berikut Pohon pinus membutuhkan sinar matahari agar bisa tumbuh dengan sempurna. Pohon pinus sering digunakan sebagai pohon natal dan buahnya dijadikan sebagai dekorasi selama musim liburan. Pohon pinus sering dibudidayakan di kebun dan juga taman karena morfologi hias yang mereka miliki. Termasuk jenis pohon yang cukup kuat, bahkan pinus dapat hidup hampir di semua jenis tanah yang ada di seluruh dunia. Beberapa hewan seperti tupai, burung pelatuk, dan hewan hutan lainnya memanfaatkan biji yang ada dalam cone pinus sebagai makanan mereka. Pohon pinus bisa tumbuh dengan tinggi mencapai 80 meter. Namun sebagian besar pinus tingginya hanya pada kisaran 15 sampai 45 meter saja. Hal ini tergantung dari jenis spesies pinus itu sendiri. Ciri khas daun pinus adalah bentuknya yang seperti jarum yang tetap di pohon sepanjang tahun. Umur pinus sangat tergantung pada spesiesnya masing-masing. Ada yang mampu bertahan hingga ribuan tahun. Salah satu spesies pohon pinus yang bisa hidup dalam jangka waktu lama adalah Great Basin Bristlecone. Umurnya bahkan bisa mencapai 5065 tahun. Pohon pinus bisa diambil getahnya setelah umur pohon mencapai 10 tahun. Caranya adalah dengan membuat luka pada kulit pohon pinus. Namun sayangnya, getah atau resin pada pohon pinus ini sangat mudah terbakar. Untuk bisa memanfaatkan pinus sebagai furniture sebaiknya setelah pinus mencapai umur 30 tahun. Atau bisa juga saat tebal kayu sudah mencapai pada kisaran antara 238-322 meter kubik per hektar. Selain bisa dimanfaatkan untuk membuat mebel, pinus bisa diolah menjadi bagian dari kapal, jalan kereta api, atap dan lantai. Pohon pinus yang digunakan untuk tujuan kayu pulp, sudah bisa dipanen saat pohon pinus berumur 10-15 tahun. Pohon pinus putih asal China memiliki kandungan racun dan saat dimakan rasanya mirip seperti logam. Sensasi logam ini akan hilang beberapa hari setelah mengonsumsinya. Kondisi medis setelah konsumsi pinus putih dari China ini dikenal dengan sebutan Pine Mouth Syndrome. Sebagian besar pinus memiliki kulit yang tebal dan bersisik. Memiliki banyak cabang dan poin spiral diatur di pohon. Pohon pinus adalah tanaman berumah satu. Artinya adalah satu tanaman yang bisa menghasilkan individu perempuan dan laki-laki kerucut. Pohon pinus mereproduksi melalui kerucut. Bentuk kerucut struktur mengandung pria dan juga organ intim wanita. Benih pada kerucut laki-laki memiliki sayap yang memfasilitasi penyebaran melalui angin. Namun dikarenakan berat badan benih yang rendah, benih tersebut hanya bisa tersebar sejauh 90 meter dari pohon induk. Terdapat 20 jenis pohon pinus yang menghasilkan kacang yang digunakan dalam diet manusia. Kacang-kacang ini sering digoreng dalam wajan atau dipanggang dalam oven sebelum dikonsumsi. Walaupun daya tahan pinus tidak sekuat kayu jati, namun harga kayu pinus 2019 seperti FJL pinus putih masih berada pada kisaran harga ratusan ribu rupiah untuk ukuran tertentu. Flooring dari Bahan Kayu Pinus Kayu olahan pinus ini sering dipilih oleh pengrajin dan digunakan untuk membuat furniture rumah dan kantor. Hal ini dikarenakan pinus memiliki karakteristik yang awet dan kokoh. Meskipun demikian, penggunaan pinus sebagai furniture akan lebih baik jika ditempatkan di dalam ruangan karena kepadatan kayunya yang cenderung lunak. Kayu pinus dengan kualitas yang super bisa diperoleh dengan cara import dari negara Eropa seperti Jerman dan New Zealand. Saat akan melakukan order, biasanya akan diberikan gambar dan spesifikasi kayu serta harga yang ditawarkan. Salah satu kreasi kayu dari jenis pinus adalah FJL Finger Joint Laminated. Merupakan papan kayu solid yang dibuat dengan cara menyambungkan potongan-potongan kayu pinus dengan menggunakan lem khusus. Sambungan kayu tersebut akan menjadi lembaran papan yang memiliki kualitas sambungan yang kuat dan stabil. Kayu jenis pinus sangat cocok untuk digunakan sebagai material flooring karena memiliki keindahan, alur yang khas dan warna yang terang. Dengan treatment pengawetan yang benar, kayu FJL pinus putih bisa awet dan kuat jika digunakan sebagai material flooring. Untuk perawatan dan pembersihannya, bisa dengan menambahkan pemoles kayu agar bekas goresan kecil yang terdapat pada permukaannya bisa tertutupi dengan baik. Anda akan bisa mengenal lebih jauh kayu pinus dengan membaca uraian di atas. Baik dari segi pengertian, ciri dan juga fakta menarik tentang pohon pinus dan juga memberikan informasi jenis furniture apa saja yang bagus jika menggunakan pinus sebagai material utamanya. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa share ya?
Salahsatu ciri khas yang membedakan tumbuhan dengan jamur adalah. SD Salah satu ciri khas yang membedakan tumbuhan deng YR. Yaeldirae R. 23 September 2021 00:45. Pertanyaan. Salah satu ciri khas yang membedakan tumbuhan dengan jamur adalah. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba
– Apa saja ciri-ciri bioma tundra, taiga, sabana, stepa, gurun, dan hutan? Salah satu istilah penting dalam kajian persebaran flora dan creature di dunia adalah bioma. Istilah tersebut merujuk kepada salah satu bagian dari biosfer. Semua tempat di bumi yang mendukung kehidupan dan keberadaan makhluk hidup, yang di dalamnya termasuk flora dan brute, disebut dengan biosfer. Adapun kondisi persebaran biosfer di permukaan bumi merupakan salah satu fokus perhatian dalam biogeografi. Bidang terakhir adalah salah satu cabang khusus dalam ilmu geografi. Lantas, apa itu bioma? Dari segi definisi, bioma merupakan bagian biosfer yang berupa bentang lahan di daratan, dengan karakteristik khas sesuai kondisi iklim dan jenis flora-beast tertentu yang mendominasinya. Ada three subjek umum yang terdapat di bioma, yakni produsen, konsumen, dan pengurai atau decomposer. Kondisi bioma sering kali selaras dengan posisi geografis dan astronomis wilayahnya. Karakteristik bioma juga ditentukan oleh struktur tumbuhan semak, pohon, dan rerumputan. Karena itu, unsur vegetasi lebih dominan menunjukkan karakteristik suatu bioma. Macam-macam Bioma dan Ciri-cirinya, Bioma Tundra hingga Hutan Mengutip publikasi resmi UPI, bioma tumbuhan di dunia dapat dibagi menjadi tiga jenis umum berdasarkan letak garis lintang, ketinggian tempat, dan karakteristik floranya. Ketiganya adalah bioma hutan, bioma padang rumput, bioma gurun. Pembagian three jenis umum itu masih bisa diperluas. Jika pembagiannya diperluas, setidaknya ada 7 jenis bioma di permukaan bumi. Ketujuh jenis bioma tersebut adalah bioma hutan hujan tropis, bioma hutan gugur, bioma padang rumput steppa, bioma sabana, bioma gurun, bioma taiga, dan bioma tundra. Masing-masing dari bioma itu mempunyai ciri khas yang berlainan. Infografik SC Jenis-Jenis Bioma. Penjelasan mengenai masing-masing dari 7 jenis bioma tersebut beserta ciri-cirinya, sebagaimana dirangkum dari Modul Geografi Eleven KD. dan 2020 terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lain, adalah sebagai berikut. 1. Bioma Hutan Hujan Tropis Hutan hujan tropis merupakan bioma hutan yang selalu basah atau lembab, serta mempunyai keanekaragaman vegetasi tumbuhan sangat tinggi. Karena itu, hutan hujan tropis pada umumnya lebat. Hutan Hujan Tropis bisa ditemukan keberadaannya di wilayah yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Lokasi bioma ini biasanya berada di garis lintang 0°–10°LU/LS. Perkembangan hutan hujan tropis perlu dukungan curah hujan tinggi, yakni dengan intensitas rata-rata lebih dari 2000 mm per tahun. Hujan hujan tropis umumnya tumbuh di wilayah yang suhu udaranya rata-rata twenty-30 derajat celcius. Kawasan yang selama ini menjadi lokasi persebaran dominan hujan hujan tropis adalah sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan Madagaskar. Contoh hujan tropis adalah hutan di Pulau Kalimantan dan hutan Amazon di Brasil. Ciri- ciri bioma hutan hujan tropis adalah sebagai berikut Berada di wilayah dengan curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih dari mm per tahun. Memiliki pohon-pohon utama yang mempunyai ketinggian antara xx–twoscore m. Cabang pohon berdaun lebat dan lebar, serta hijau sepanjang tahun. Mendapat sinar matahari yang cukup, tetapi sinar matahari tidak dapat menembus dasar hutan karena tertutup pepohonan yang lebat. Permukaan tanahnya lembab dan sering tergenang air. Suhu udara antara 25°-30°C. 2. Bioma Hutan Gugur Bioma hutan gugur merupakan bioma yang vegetasinya didominasi oleh tumbuhan peluruh atau tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu. Bioma ini mengalami empat musim, yaitu panas, gugur, dingin, dan semi. Salah satu ciri khas bioma hutan iklim sedang ini adalah warna daun yang berwarna oranye keemasan. Pendeknya hari merangsang tanaman menarik klorofil dari daun sehingga diisi pigmen lain. Ciri khas lainnya, pepohonan di bioma tersebut menggugurkan daun meranggas saat menjelang musim dingin. Bioma ini umumnya ada di wilayah dengan letak di antara 30-40 garis lintang. Hutan gugur banyak ditemukan di Asia Timur, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut Memiliki curah hujan merata antara mm per tahun. Suhu rata-rata mencapai two-18 derajat celcius. Vegetasi hutan gugur umumnya memiliki daun yang lebar, tajuk yang rapat, hijau pada musim panas, dan menggugurkan daun pada musim dingin. Hutan gugur memiliki jenis tumbuhan yang relatif sedikit. Hutan gugur mengalami musim panas yang hangat dan musim dingin yang tidak terlalu dingin. Terletak di daerah yang mengalami 4t musim, yakni musim panas, dingin, semi dan gugur. 3. Bioma Stepa Padang Rumput Stepa atau padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh vegetasi berbagai jenis rumput dan tidak ada pohon maupun semak-semak besar di wilayah itu. Pepohonan sulit tumbuh di Stepa karena curah hujan yang rendah dan tidak merata. Stepa bisa berkembang di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Padang rumput stepa bisa ditemukan di sejumlah daerah tropis sampai dengan wilayah iklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Ciri-ciri bioma padang rumput Stepa adalah sebagai berikut Merupakan padang rumput yang terletak di wilayah dengan ilkim sedang Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika Vegetasi rumput yang luas Suhu 19-thirty derajat celcius saat musim panas, 12-20 derajat celcius saat musim dingin Curah hujan tidak teratur, antara 250 – 500 mm/tahun. Adanya jenis rumput yang tingginya mencapai three,v m. four. Bioma Sabana Bioma sabana merupakan padang rumput yang masih diselingi oleh pepohonan atau semak-semak seperti palem dan akasia. Sabana termasuk tipe ekosistem di dataran rendah maupun tinggi, dengan beberapa pohon tersebar tidak merata dan lapisan bawahnya didominasi rerumputan. Sabana bisa tumbuh di wilayah tropis maupun subtropis, atau kawasan yang memiliki curah hujan rendah rendah. Bioma ini juga disebut padang rumput tropis karena iklimnya tidak terlalu kering untuk melahirkan gurun pasir, dan tak terlampau basah untuk mendukung tumbuhnya hutan. Bioma sabana banyak terdapat di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia Nusa Tenggara Timur. Meski umumnya berada di kawasan kering, di sejumlah kasus, Sabana juga bisa berkembang di kawasan dengan curah hujan yang lumayan tinggi. Di Indonesia, misalnya, sabana muncul di Baluran Jawa Timur, Bali Barat, dan Rinjani Lombok, NTB. Ciri-ciri bioma sabana adalah sebagai berikut. Terdapat di kawasan yang tidak jauh dari daerah khatulistiwa iklim tropis. Memiliki suhu panas sepanjang tahun. Memiliki curah hujan yang sedang dan tidak teratur. Porositas air yang meresap ke tanah dan drainase pengarian cukup baik. 5. Bioma Gurun Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang ditandai dengan lingkungan beriklim kering dan curah hujan yang sangat sedikit. Curah hujan tahunan di bioma gurun rata-rata kurang dari 250 mm per tahun. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat. Gurun pasir memiliki tingkat penguapan tinggi sehingga jarang vegetasi bisa tumbuh di bioma ini. Tumbuhan yang ditemukan di bioma ini umumnya memiliki akar sangat panjang dan berdaun kecil. Perbedaan suhu pada malam dan siang hari di bioma gurun juga sangat timpang. Ciri-ciri bioma gurun adalah sebagai berikut Memiliki curah hujan yang sangat rendah, kurang dari 250 mm/tahun. Tingkat evaporasi penguapan di gurun tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi hujan. Memiliki perbedaan suhu udara yang sangat tinggi antara siang dan malam. Suhu udara gurun pada siang hari sangat panas bisa sampai 450 derajat celcius Suhu udara gurun pada malam hari sangat dingin bisa sampai 0 derajat celcius. Tanah di gurun didominasi pasir yang sangat tandus karena tidak dapat menampung air. Kelembapan udara di gurun rendah. Tingkat deflasi pengikisan tanah gurun sangat tinggi. half-dozen. Bioma Taiga Bioma Taiga adalah ekosistem yang berada di hutan dengan satu spesies pohon. Spesies tersebut misalnya seperti pinus, konifer, cemara dan lainnya yang sejenis. Secara umum, bioma Taiga merupakan jenis hutan homogen yang didominasi satu spesies pohon berdaun jarum. Bioma hutan taiga banyak tumbuh di antara wilayah subtropika dan daerah kutub, tepatnya belahan bumi utara yang memiliki musim dingin lebih panjang daripada musim panas. Contohnya ialah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut Suhu di kawasan bioma taiga mencapai 90°F atau lebih pada musim panas. Bioma taiga memiliki musim dingin yang berlangsung panjang. Musim kemarau yang panas di bioma taiga berlangsung sangat singkat, sekitar 1-3 bulan. Daerah bioma taiga sangat basah karena penguapannya rendah. Jenis tumbuhan di bioma taiga sangat sedikit, umumnya hanya 2-3 macam. seven. Bioma Tundra Bioma tundra adalah kawasan yang berada di sekitar kutub utara dan sebagian kutub selatan. Di bioma tundra, tidak ditemukan pepohonan. Hanya ada tumbuhan kecil sejenis rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut di bioma tundra. Selain itu, beast yang ditemukan di bioma tundra umumnya adalah beruang dan rusa kutub. Kawasan bioma tundra memiliki suhu rendah, yakni di bawah 0 derajat celcius. Kondisi ini membuat tidak banyak flora dan fauna mampu bertahan dan berkembang di bioma tundra. Apalagi, wilayah bioma tundra jarang sekali menerima sinar matahari. Dalam waktu berbulan-bulan, matahari bisa tidak terbit di kawasan tersebut. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut Hampir di setiap wilayah bioma tundra tertutup oleh salju atau es. Wilayah bioma tundra mengalami musim dingin yang panjang dan gelap, dan juga musim panas dengan hari siang yang panjang, karena gerak semu matahari hanya sampai di posisi 23,5° LU/LS. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, antara thirty-120 hari 4 bulan saja. Fauna di bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu dan lapisan lemak tebal, yang dapat menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Mengutip buku Geografi 2 Kelas XI 2007, berikut ini adalah penjelasan tentang persebaran flora dan animate being di Indonesia. A. Flora Indonesia Indonesia merupakan suatu negara berbentuk kepulauan yang terdiri atas lebih dari pulau dan sebagian besar wilayahnya berupa lautan. Kondisi wilayah yang berbentuk pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi sangat beragam. Keadaan flora di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua subregion, yaitu subregion Indonesia-Malaysia di wilayah Indonesia Barat dan subregion Australia di wilayah Indonesia Timur. Secara garis besar, flora Indonesia terdiri atas empat kawasan flora, yaitu Flora Sumatra-Kalimantan, Flora Jawa- Bali, Flora Kepulauan Wallacea, dan Flora Irian Jaya Papua. Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di empat kawasan flora tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, sabana tropis, dan hutan pinggiran atau hutan bakau mangrove. B. Fauna Indonesia Pola persebaran brute di Indonesia sangat dipengaruhi oleh persebaran tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Benua Asia dan Australia, serta kondisi geologis Republic of indonesia yang berada pada dua landas kontinen continental shelf yaitu landas kontinen Asia di bagian barat dan landas kontinen Australia di Indonesia bagian timur. Pola persebaran Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok wilayah, yaitu wilayah Fauna Republic of indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia Tipe Peralihan Asia-Australis, serta Fauna Indonesia Tipe Australis. – Pendidikan Penulis Addi M Idhom Editor Iswara N Raditya Penyelaras Yulaika Ramadhani
Ciriciri dari paku ekor kuda adalah adanya ruas ruas dari batang yang muncul dari tanah. Spora pada bagian ujung batang memiliki bentuk seperti krucut. Salah satu contoh dari paku ekor kuda adalah Equisetum palustre. Pakis / Ferns (Pteridophyta) Pteridophyta atau pakis sudah memiliki akar, batang, dan daun tetapi tidak mempunyai bunga.
– Apa tetapi ciri-ciri bioma tundra, taiga, sabana, stepa, sahara, dan hutan? Salah suatu istilah terdepan privat kajian persebaran dunia tumbuhan dan creature di mayapada adalah bioma. Istilah tersebut merujuk kepada salah satu fragmen dari biosfer. Semua tempat di manjapada yang mendukung arwah dan keberadaan khalayak umur, yang di dalamnya tersurat flora dan brute, disebut dengan biosfer. Adapun kondisi perputaran biosfer di bidang bumi merupakan pelecok satu fokus pikiran dalam biogeografi. Bidang keladak adalah salah satu cabang khusus dalam aji-aji geografi. Lantas, barang apa itu bioma? Dari segi definisi, bioma merupakan putaran biosfer yang kasatmata urai petak di daratan, dengan karakteristik khusus sesuai kondisi iklim dan jenis flora-beast tertentu yang mendominasinya. Ada three subjek umum nan terdapat di bioma, yakni produsen, konsumen, dan pengurai atau decomposer. Kondisi bioma berkali-kali selaras dengan posisi geografis dan astronomis wilayahnya. Karakteristik bioma juga ditentukan oleh struktur tumbuhan semak, pokok kayu, dan rerumputan. Karena itu, unsur vegetasi lebih dominan menunjukkan karakteristik satu bioma. Varietas-macam Bioma dan Ciri-cirinya, Bioma Tundra sebatas Hutan Mengutip publikasi stereotip UPI, bioma pokok kayu di mayapada bisa dibagi menjadi tiga jenis umum berdasarkan letak garis lintang, jalal tempat, dan karakteristik floranya. Ketiganya adalah bioma hutan, bioma padang rumput, bioma gurun. Pencatuan three jenis publik itu masih bisa diperluas. Jika pembagiannya diperluas, sedikitnya suka-suka 7 diversifikasi bioma di parasan mayapada. Ketujuh jenis bioma tersebut adalah bioma pangan hujan tropis, bioma jenggala ranggas, bioma stepa steppa, bioma sabana, bioma gurun, bioma taiga, dan bioma tundra. Tiap-tiap dari bioma itu punya ciri khas nan berlainan. Infografik SC Jenis-Keberagaman Bioma. Penjelasan adapun per berpangkal 7 jenis bioma tersebut beserta ciri-cirinya, sebagaimana dirangkum dari Modul Geografi Eleven KD. dan 2020 terbitan Kemdikbud dan sejumlah sumber lain, adalah sebagai berikut. 1. Bioma Pangan Hujan abu Tropis Alas hujan tropis merupakan bioma rimba nan selalu basah maupun lembab, serta mempunyai keanekaragaman vegetasi tumbuhan lewat tinggi. Karena itu, hutan hujan tropis pada umumnya lebat. Hutan Hujan Tropis bisa ditemukan keberadaannya di kewedanan nan dilalui maka itu garis khatulistiwa. Lokasi bioma ini biasanya bakir di garis lintang 0°–10°LU/LS. Jalan hutan hujan angin tropis terbiasa dukungan curah hujan tinggi, merupakan dengan intensitas rata-rata kian dari 2000 mm per tahun. Hujan angin hujan tropis umumnya tumbuh di daerah yang suhu udaranya rata-rata twenty-30 derajat celcius. Wilayah yang selama ini menjadi lokasi persebaran dominan hujan abu hujan angin tropis adalah sebagian Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, Amerika tengah, Amerika Selatan, Sebagian Afrika, dan Kepulauan Madagaskar. Contoh hujan tropis adalah hutan di Pulau Kalimantan dan jenggala Amazon di Brasil. Ciri- ciri bioma hutan hujan abu tropis yaitu sebagai berikut Berlimpah di distrik dengan curah hujan angin tinggi dan merata sepanjang tahun, yaitu lebih berpokok mm per tahun. Memiliki pohon-pohon terdepan yang memiliki mahamulia antara xx–twoscore m. Cabang pohon berdaun tebal dan sintal, serta baru sejauh perian. Mendapat sinar matahari yang sepan, tetapi sinar mentari tidak boleh menembus pangkal hutan karena tertutup pepohonan yang lebat. Parasan tanahnya lembab dan selalu tergenang air. Guru udara antara 25°-30°C. 2. Bioma Pangan Gugur Bioma jenggala ranggas adalah bioma yang vegetasinya didominasi maka itu tanaman peluruh alias tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada musim tertentu. Bioma ini mengalami empat perian, yaitu panas, ringgis, hambar, dan tunas. Keseleo satu ciri khas bioma hutan iklim medium ini yaitu corak patera nan berwarna oranye keemasan. Pendeknya hari merangsang tanaman menarik zat hijau dari daun sehingga diisi pigmen tidak. Ciri singularis lainnya, pepohonan di bioma tersebut menggugurkan daun meranggas ketika menjelang musim dingin. Bioma ini umumnya ada di wilayah dengan letak di antara 30-40 garis lintang. Hutan ringgis banyak ditemukan di Asia Timur, Amerika Serikat, dan Eropa Barat. Ciri-ciri bioma pangan luruh adalah sebagai berikut Memiliki curah hujan merata antara mm sendirisendiri periode. Hawa umumnya menjejak two-18 derajat celcius. Vegetasi pangan luruh rata-rata memiliki daun yang rata gigi, tajuk yang rapat, plonco plong musim panas, dan menanggalkan daun pada musim dingin. Hutan gugur memiliki jenis tanaman yang relatif invalid. Rimba luruh mengalami musim panas yang hangat dan musim tawar rasa nan enggak terlalu adem. Terdapat di daerah yang mengalami 4t tahun, merupakan waktu panas, adem, semi dan ringgis. 3. Bioma Stepa Padang Rumput Padang rumput maupun padang rumput merupakan ekosistem yang didominasi oleh vegetasi berbagai jenis rumput dan lain ada pohon alias belukar-semak besar di distrik itu. Pepohonan rumpil merecup di Sabana karena curah hujan angin yang tekor dan tidak merata. Sabana boleh berkembang di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Padang jukut stepa bisa ditemukan di sejumlah kawasan tropis setakat dengan provinsi iklim menengah, seperti Hongaria, Rusia Kidul, Asia Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Ciri-ciri bioma padang jukut Stepa yaitu sebagai berikut Adalah stepa yang terletak di wilayah dengan ilkim medium Banyak terdapat di daerah Eropa timur, Amerika utara, Asia barat, dan Afrika Vegetasi rumput yang luas Suhu 19-thirty derajat celcius saat waktu menggiurkan, 12-20 derajat celcius saat musim dingin Curah hujan abu bukan integral, antara 250 – 500 mm/hari. Adanya jenis jukut yang tingginya mengaras three,v m. four. Bioma Stepa Bioma sabana merupakan padang jukut nan masih diselingi makanya pepohonan atau semak-semak sama dengan palem dan akasia. Sabana termaktub tipe ekosistem di dataran rendah atau tataran, dengan sejumlah tanaman tersebar tidak merata dan lapisan bawahnya didominasi rerumputan. Sabana boleh merecup di daerah tropis ataupun subtropis, maupun distrik yang memiliki curah hujan angin kurang rendah. Bioma ini juga disebut padang rumput tropis karena iklimnya bukan sesak tandus untuk babaran gurun pasir, dan tak terlampau basah bakal kondusif tumbuhnya hutan. Bioma sabana banyak terwalak di Afrika, Amerika Selatan, Australia, dan Indonesia Nusa Tenggara Timur. Meski kebanyakan berada di provinsi tandus, di beberapa kasus, Sabana pula bisa berkembang di kawasan dengan guyur hujan yang lumayan tingkatan. Di Indonesia, misalnya, sabana unjuk di Baluran Jawa Timur, Bali Barat, dan Rinjani Cabai, NTB. Ciri-ciri bioma sabana yaitu bagaikan berikut. Terdapat di kewedanan yang tidak jauh mulai sejak kawasan khatulistiwa iklim tropis. Punya guru panas sepanjang masa. Memiliki curah hujan nan menengah dan tidak terstruktur. Porositas air yang mengangop ke tanah dan drainase pengarian cukup baik. 5. Bioma Gurun Bioma gurun yaitu ekosistem darat yang ditandai dengan mileu beriklim tandus dan curah hujan abu nan lewat invalid. Curah hujan angin tahunan di bioma gurun rata-rata kurang dari 250 mm per tahun. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Lor, Australia dan Asia Barat. Gurun pasir memiliki tingkat penguapan tinggi sehingga jarang vegetasi bisa tumbuh di bioma ini. Pohon nan ditemukan di bioma ini rata-rata memiliki akar tunjang lampau janjang dan berdaun kecil. Perbedaan temperatur lega malam dan siang tahun di bioma sahara juga sangat timpang. Ciri-ciri bioma gurun merupakan seumpama berikut Memiliki guyur hujan abu yang sangat rendah, cacat dari 250 mm/tahun. Tingkat evaporasi penguapan di gurun tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi hujan. Memiliki perbedaan temperatur mega yang sangat tinggi antara siang dan malam. Suhu gegana gurun lega siang hari sangat panas bisa hingga 450 derajat celcius Suhu mega gurun pada lilin batik hari sangat dingin bisa hingga 0 derajat celcius. Tanah di padang pasir didominasi pasir yang sangat sangar karena bukan dapat menampung air. Kelembapan udara di gurun rendah. Tingkat pelambungan erosi tanah gurun sangat tangga. half-dozen. Bioma Taiga Bioma Taiga adalah ekosistem yang congah di jenggala dengan suatu jenis pokok kayu. Spesies tersebut misalnya seperti mana pinus, konifer, cemara dan lainnya nan sepertalian. Secara awam, bioma Taiga adalah spesies wana homogen yang didominasi suatu varietas pohon berdaun penyemat. Bioma alas taiga banyak merecup di antara wilayah subtropika dan distrik kutub, tepatnya belahan bumi utara yang memiliki musim dingin lebih panjang tinimbang musim panas. Contohnya ialah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada. Ciri-ciri bioma taiga adalah laksana berikut Guru di kawasan bioma taiga sampai ke 90°F atau lebih pada musim panas. Bioma taiga mempunyai musim dingin yang berlantas tahapan. Musim kemarau yang seronok di bioma taiga berlangsung lalu singkat, sekitar 1-3 wulan. Negeri bioma taiga sangat basah karena penguapannya rendah. Jenis tumbuhan di bioma taiga sangat sedikit, galibnya semata-mata 2-3 macam. seven. Bioma Tundra Bioma tundra ialah kawasan yang congah di sekitar antitesis paksina dan sebagian antagonis daksina. Di bioma tundra, tidak ditemukan pepohonan. Cuma ada pokok kayu kecil sepersaudaraan rumput-rumputan berbunga kecil dan lumut di bioma tundra. Selain itu, beast yang ditemukan di bioma tundra umumnya ialah beruang dan rusa kutub. Distrik bioma tundra punya guru adv minim, yakni di dasar 0 derajat celcius. Kondisi ini takhlik enggak banyak dunia tumbuhan dan fauna makmur bertahan dan berkembang di bioma tundra. Bahkan, wilayah bioma tundra rumpil sekali menerima sinar syamsu. Dalam masa berbulan-bulan, matahari boleh tidak terbit di negeri tersebut. Ciri-ciri bioma tundra ialah sebagai berikut Hampir di setiap wilayah bioma tundra terlayang maka itu salju atau es. Wilayah bioma tundra mengalami hari adem yang panjang dan gelap, dan sekali lagi musim memberahikan dengan perian siang yang tangga, karena gerak semu matahari doang sampai di posisi 23,5° LU/LS. Usia tumbuh tanaman sangat pendek, antara thirty-120 perian 4 bulan saja. Hewan di bioma tundra kebanyakan adalah hewan yang memiliki bulu dan lapisan lemak tebal, yang bisa menjaga suhu tubuhnya tetap hangat. Persebaran Flora dan Satwa di Indonesia Mengutip buku Geografi 2 Kelas bawah XI 2007, berikut ini adalah penjelasan tentang revolusi flora dan animate being di Indonesia. A. Dunia tumbuhan Indonesia Indonesia merupakan suatu negara berbentuk kepulauan yang terdiri atas kian pecah pulau dan sebagian besar wilayahnya positif osean. Kondisi daerah yang berbentuk pulau-pulau dan dikelilingi oleh laut mengakibatkan hal dunia tumbuhan di Indonesia menjadi sangat bervariasi. Peristiwa flora di Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua subregion, yaitu subregion Indonesia-Malaysia di provinsi Indonesia Barat dan subregion Australia di wilayah Indonesia Timur. Secara garis besar, flora Indonesia terdiri atas empat area flora, adalah Dunia tumbuhan Sumatra-Kalimantan, Flora Jawa- Bali, Flora Gugusan pulau Wallacea, dan Flora Irian Jaya Papua. Jenis-jenis vegetasi yang tersebar di empat daerah flora tersebut terdiri atas vegetasi hutan hujan tropis, hutan musim, hutan pegunungan, sabana tropis, dan jenggala pinggiran alias hutan bakau mangrove. Pola persebaran brute di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sirkuit tumbuhan, kondisi geografis Indonesia yang berada di antara Kontinen Asia dan Australia, serta kondisi geologis Republic of indonesia yang bernas plong dua paparan benua continental shelf yaitu landas kontinen Asia di fragmen barat dan landas benua Australia di Indonesia bagian timur. Pola arus Fauna di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok wilayah, yaitu daerah Dabat Republic of indonesia Tipe Asiatis, Fauna Indonesia Tipe Pergantian Asia-Australis, serta Fauna Indonesia Tipe Australis. – Pendidikan Dabir Addi M Idhom Editor Iswara Lengkung langit Raditya Pembanding Yulaika RamadhaniSalahsatu ciri khas yang dimiliki oleh daun pinus adalah - 4575648 veraferisca veraferisca 04.12.2015 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Salah satu ciri khas yang dimiliki oleh daun pinus adalah 2 ah nyatu! 3.Sebutkan tiga prinsip kerajinan bahan lunak! 4.Apa yang dimaksud bahan lunak alami? 5.Jelaskan sifat
Pohon seringkali hanya dianggap sebagai tumbuhan rindang untuk menghindari erosi, penyejuk serta menyerap baik debu maupun suara. Namun tahukan Anda jenis-jenis pohon yang menghijaukan area sehingga asri dan teduh? Ambil contohnya pohon Pinus Merkusii yang sering disebut dengan nama Pohon Tusam. Berikut adalah ciri-ciri pohon Pinus Merkusii. Jangan salah mengenalinya dengan pohon cemara yang memiliki bentuk yang hampir mirip. Pohon yang cepat tumbuh ini tidak butuh perawatan dan syarat khusus untuk tumbuh. Oleh karena itu mudah berkembang dimana saja, bahkan daerah kering sekalipun. Bukan hanya kayu saja yang bisa digunakan oleh manusia, getahnya juga berguna untuk jadi gondorukem dan terpentin. Kenali bagaimana ciri-ciri khusus Pohon Pinus dan fungsinya. Batang Silinder Bentuk Pinus lebih terstruktur dengan batang utama silindris yang tegak lurus dan rapat. Alur dan guratan dalam dengan cabang membentuk putaran teratur. Teksturnya kasar dan berwarna coklat abu-abu dan tidak mudah mengelupas. Daun Jarum Ciri-ciri Pohon Pinus dan Cemara adalah sama-sama punya daun berbentuk jarum. Bedanya pinus merkusii cabangnya jadi dua helai bukan mengerucut. Ciri lainnya adalah tepian daunnya bergerigi halus. Daun pinus tersusun dalam bentuk berkas halus jadi dua helai. Tinggi Pohon Pinus dapat tumbuh tinggi sampai lebih dari 20 meter dengan diameter sampai 70-90 cm. Semakin tua pohon pinus dapat tumbuh sampai diameter 100-145 cm. Berbunga Ciri-ciri pohon Pinus Merkusii akan berbuah dimulai dari bunga. Pohon membuat strobilus yang nantinya akan berbunga kemudian berbuah. Bunganya berbulir tumpuk di pangkal tunas muda atau berkumpul pada ujungnya. Biji Pohon Pinus meninggalkan biji untuk bakal pohon baru dengan warna kering kecoklatan dan bulat padat dan berbentuk kerucut. Tajuk Pinus Ujung dari pohon ini memilii bentuk kerucut, yang rapat dan tidak terlalu lebar pada pinus berjalannya waktu bentuk tajuknya berubah menjadi limas dengan bentuk agak jarang. Perhatikanlah ciri-ciri pohon Pinus Merkusii di alam bebas. Dapatkan Anda mengenalinya berbekali dengan ciri-ciri yang sudah disebutkan di atas. Mulai dari bentuk, warna sampai teksturnya. Temukan pohon ini di Indonesia khususnya dataran tinggi seperti Tapanuli atau Aceh. Walau sebenarnya untuk alasan Industri, Pohon Pinus Merkusii dapat juga ditemukan di Pulau Jawa. Baca juga artikel terkait di padang ekspres Manfaat Khusus Pohon Cemara Klasifikasi Pohon Angsana Ciri Ciri Pohon Kimeng Persebaran Pohon Sisir di Alam Liar
Dilansirdari Ensiklopedia, memiliki daun yang dapat menangkap serangga adalah ciri khusus yang dimiliki oleh tumbuhan Venus flytrap. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. bunga raflesia adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.
Pohon Pinus merkusii Jungh. et de Vriese merupakan jenis pinus yang tumbuh asli di wilayah Indonesia dan pertama kali ditemukan dengan nama “Tusam” di daerah Sipirok, Tapanuli Selatan oleh seorang ahli botani dari Jerman Dr. F. R. Junghuhn. Selain termasuk jenis tanaman cepat tumbuh fast growing species, jenis pinus ini merupakan jenis pinus yang tidak memerlukan syarat-syarat tempat tumbuh yang khusus sehingga mudah untuk dibudidayakan bahkan pada tempat yang kering. Tidak hanya kayunya saja yang dapat dimanfaatkan, HHBK jenis getah yang dihasilkan Pinus merkusii ini juga dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Kedua hasil olahan destilasi getah pinus ini sangat bermanfaat sebagai bahan baku di berbagai industri. Oleh karena itu, Pinus merkusii sangat berpotensi untuk diusahakan. 1. Taksonomi Kriteria Keterangan Kingdom Plantae Subkingdom Tracheobionta Divisi Spermatophyta Sub Divisi Gmnospermae Ordo Conifer Famili Pinaceae Genus Pinus Spesies Pinus merkusii Jungh. et de Vriese Pohon pinus memiliki akar tunggang dengan sistem perakaran yang cukup dalam dan kuat sehingga dapat tumbuh di tanah yang dalam/tebal dengan tekstur tanah ringan sampai sedang. Jenis pinus ini juga tidak memiliki syarat tinggi untuk jenis tanah tempat tumbuhnya karena pohon pinus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah bahkan pada tanah dengan pH asam. Pinus merkusii dapat tumbuh di berbagai ketinggian tempat, namun tempat tumbuh terbaik bagi jenis pohon pinus ini berada pada ketinggian tempat antara 400-2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam pada ketinggian tempat kurang dari 400 mdpl akan menyebabkan pertumbuhannya tidak optimal karena suhu udara yang terlalu tinggi. Selain itu, pertumbuhan pohon pinus yang ditanam di ketinggian tempat lebih dari 2000 mdpl juga tidak akan optimal karena terhambatnya proses fotosintesis. Tempat tumbuh yang baik bagi jenis pinus ini memiliki curah hujan 1200-3000 mm/tahun dan jumlah bulan kering 0-3 bulan. Di Pulau Jawa, Pinus merkusii dapat tumbuh baik pada tempat yang memiliki ketinggian di atas 400 mdpl dengan curah hujan 4000 mm/tahun Perhutani 1993. [read more] 3. Sebaran Pinus merkusii merupakan satu-satunya jenis pinus yang tumbuh alami di Indonesia khususnya di Aceh, Tapanuli, dan Kerinci. Namun mulai tahun 1970-an Pinus merkusii mulai ditanam di Pulau Jawa untuk bahan baku industri kertas dan untuk keperluan reboisasi lahan-lahan kritis. Hingga saat ini, Pinus merkusii berkembang pesat di seluruh wilayah Jawa. Selain di Indonesia, pohon Pinus merkusii juga tumbuh di Vietnam, Kamboja, Thailand, Burma Myanmar, India, dan Filipina. Secara geografis, Pinus merkusii tersebar antara 20 LS – 220 LU dan 950 30’ BB – 1200 31’ BT Alrasjidet et all 1983 dalam Sallata 2013. 4. Morfologi Pohon Pinus merkusii dapat tumbuh hingga tingginya mencapai 20-40 meter dengan diameter 70-90 cm, bahkan pada pohon pinus yang sudah tua diameter pohon dapat mencapai 100-145 cm. Batang bebas cabang pohon pinus sekitar 2-23 meter. Pada kondisi tegakan tertutup bentuk batang pohon pinus akan lurus, namun pada kondisi tegakan terbuka/jarang batangnya akan bengkok. Batang pohon pinus tidak berbanir dan memiliki kulit batang relatif bertekstur kasar serta beralur dalam. Kulit batang pohon pinus ini berwarna coklat kelabu hingga coklat tua dan tidak mudah mengelupas. Daun pohon pinus berbentuk jarum dan pada bagian pangkalnya terdapat sarung sisik yang mengelilingi dua daun jarum. Panjang daun pohon pinus kurang lebih 10-20 cm. Pohon pinus berbunga membuat strobilus dan berbuah sepanjang tahun, terutama bulan Juli-November. Bunga jantan seperti bulir tertumpuk pada pangkal tunas muda, sedangkan bunga betina terkumpul pada ujung tunas muda dalam jumlah yang sedikit. Biji pohon pinus yang baik memiliki warna kulit kering kecoklatan dan berbentuk bulat padat serta tidak berkerut. Buah pohon pinus sendiri berbentuk kerucut. Tajuk pohon pinus memiliki bentuk yang khas yaitu berbentuk kerucut, tidak terlalu lebar dan agak rapat pada pohon yang muda, sedangkan pada pohon yang tua bentuk tajuknya seperti limas dan agak jarang. 5. Budidaya Pengadaan Biji Biji Pinus merkusii dapat diambil dari buah pinus yang berbentuk kerucut dan sudah matang. Buah pohon pinus yang sudah matang ini memiliki bebapa ciri yaitu berwarna hijau kecoklatan dan sisik buah melebar serta berwarna sedikit kebiruan. Pengadaan biji dari buah ini dapat dilakukan setiap tahun karena pohon pinus berbuah setiap tahun. Sebelum ditanam biji harus diseleksi terlebih dahulu untuk mendapatkan benih dengan kualitas yang baik. Seleksi biji dilakukan dengan dua cara yaitu melihat secara langsung penampilan fisik biji dan dengan cara perendaman. Biji yang baik untuk dijadikan benih berwarna kuning kecokelatan dan berbintik hitam, berbentuk bulat, padat, dan tidak mengerut. Selain itu, biji yang baik juga dapat diketahui dengan cara merendam semua biji yang ada ke dalam air. Biji yang baik untuk dijadikan benih akan tenggelam di dalam air, sedangkan biji yang terapung di atas permukaan air tidak baik untuk dijadikan benih. Sebelum ditabur, benih harus direndam terlebih dahulu dalam air dingin selama 3-4 jam untuk mematahkan dormansi benih. Penaburan Benih dan Penyapihan Benih pinus yang sudah dipatahkan dormansinya siap ditanam pada bedeng tabur dengan media semai. Media semai yang dipilih harus bebas dari hama dan penyakit, cukup berpori dan tidak terlalu padat serta memiliki kandungan unsur hara yang cukup untuk mendukung proses perkecambahan benih. Media semai yang dapat digunakan berupa kombinasi tanah/humus halus dan pasir dengan perbandingan 21. Campuran antara kedua media semai tersebut kemudian disterilkan agar terbebas dari hama dan penyakit. Salah satu cara sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu mengsangrai campuran tanah dan pasir selama 4-6 jam dan dijemur di bawah sinar matahari. Media semai yang telah disterilisasi kemudian dimasukkan ke dalam bedeng tabur yang memiliki naungan. Setelah 10-15 hari, benih akan mengalami proses perkecambahan yang berlangsung hingga satu bulan. Sebelum penyapihan, media tumbuh harus dipersiapkan terlebih dahulu. Media tumbuh yang baik berupa campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 721 dengan penambahan pupuk NPK. Selain itu, media tanam harus dicampur dengan tanah yang berasal dari bawah tegakan tua Pinus merkusii. Hal ini dilakukan agar terjadi penularan mikoriza sehingga akar Pinus merkusii yang tumbuh akan bersimbiosis dengan jamur/mikoriza. Tanah yang mengandung mikoriza yang baik memiliki suhu tanah lebih dari 200C dan pH tanah antara 4,7-5,4. Benih yang telah menjadi bibit dan berumur 5-8 minggu minggu sudah siap untuk disapih ke dalam media tumbuh ini. Penanaman Terdapat beberapa kegiatan yang perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penanaman. Kegiatan tersebut antara lain pembersihan lapangan dari tumbuhan pengganggu, pengolahan tanah, pembuatan lubang tanam, dan pemasangan ajir. Penanaman bibit Pinus merkusii dapat dilakukan saat awal musim hujan atau pada saat musim hujan cukup merata. Sistem penanaman dapat dilakukan secara monokultur maupun tumpang sari dengan memperhatikan tanaman penyelanya. Kedua sistem penanaman ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jarak tanam yang biasanya digunakan adalah 8m x 8m. Pemeliharaan Kegiatan pemeliharaan dilakukan agar tanaman muda Pinus merkusii dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan pemeliharaan ini meliputi penyulaman, penyiangan dan pendangiran, pemberantasan hama dan penyakit, penjarangan, serta pengendalian kebakaran hutan. Penyulaman Penyulaman merupakan kegiatan penanaman kembali untuk mengganti tanaman yang rusak atau mati sehingga jumlah tanaman per hektar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan penyulaman dikategorikan menjadi tiga yaitu penyulaman ringan persen jadi tanaman 80-100%, penyulaman intensif persen jadi tanaman 60-80% dan penanaman ulang persen menjadi tanaman <60%. Kegiatan penyulaman sebaiknya dilakukan pada pertengahan musim hujan dan dilaksanakan pada satu bulan pertama setelah penanaman. Pendangiran dan Penyiangan Kegiatan pendangiran dilakukan ketika kondisi tanah di sekitar tanaman padat atau berdrainase jelek. Pendangiran dilakukan di tanah sekitar tanaman pinus dengan radius 0,5 meter. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyiangan. Kegiatan penyiangan merupakan kegiatan membersihkan tanaman dari gulma dan tumbuhan pengganggu lainnya baik yang berada di tanah maupun yang merambat seperti liana. Hal ini dilakukan agar tanaman pinus muda yang baru tumbuh terhindar dari persaingan untuk mendapatkan unsur hara maupun cahaya matahari. Metode penyiangan dapat dilakukan secara manual, mekanis, maupun secara kimiawi. Pemberantasan Hama dan Penyakit Pemberantasan hama dan penyakit harus dilakukan untuk mencegah tanaman sakit atau mati karena serangan hama maupun penyakit. Hama yang perlu diwaspadai karena sering menyerang tanaman pinus adalah Kumbang Ambrosia Platypus trepanatus dan Kutu Lilin Pine wooly adelgids. Pemupukan Pemupukan dilakukan untuk mencegah terjadinya defisiensi nutrisi yang akan menghambat pertumbuhan tanaman pinus. Defisiensi nutrisi ini disebabkan oleh tanah kritis, siklus nutrisi kurang baik, pencucian air, dan tidak adanya cendawan mikoriza. Pemupukan tanaman pinus dapat dilakukan dengan menggunkan pupuk organik, pupuk anorganik, maupun pupuk biologi. Pemupukan dilakukan ketika awal penanaman, setelah penanaman hingga penutupan kanopi dan setelah awal penjarangan. Penjarangan Penjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih baik bagi tegakan pinus selanjutnya. Pohon pinus yang dibuang saat penjaranagn meliputi pohon yang terserang hama dan penyakit, serta batang utama bengkok atau menggarpu. Penjarangan dilakukan ketika tajuk antar pohon pinus saling bersinggungan. Pengendalian Kebakaran Serasah daun Pinus merkusii yang kering dan batang pohon pinus yang mengandung getah sangat peka terhadap api. Apabila terjadi kebakaran pohon pinus ini akan terbakar habis. Beberapa tindakan pencegahan atau pengendalian kebakaran yang harus dilakukan antara lain Membuat jalur sekat bakar dan jalur hijau secara jelas dan tegas, Membentuk satuan tugas pengendali kebakaran dan melakukan patroli keamanan, serta Membangun sistem komunikasi yang menjangkau seluruh areal hutan dan sekitarnya. 6. Manfaat Hampir semua bagian dari pohon Pinus merkusii dapat dimanfaatkan. Selain menghasilkan kayu, tanaman ini juga menghasilkan Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK berupa getah. Namun selain kedua manfaat tersebut, Pinus merkusii dapat digunakan sebagai tanaman peneduh bahkan tanaman hias. Kayu Pinus Kayu yang dihasilkan oleh pohon Pinus merkusii termasuk ke dalam jenis kayu ringan-sedang dengan berat jenis antara 0,46-0,7. Kayu pinus ini juga termasuk ke dalam kelas kuat II – III dan kelas awet IV. Kayu gubal pinus memiliki ketebalan 6-8 cm berwarna putih atau kekuning-kuningan, sedangkan pada bagian ateras berwarna coklat tua atau kemerah-merahan. Kayu pinus memiliki tekstur kekerasan daya kembang surut dan retak sedang. Sifat pengerjaan mudah untuk dipapas, namun agak sulit digergaji karena getah yang terkandung didalamnya Samingan 1980 dalam Burrahman 2006. Kayu pinus dapat dipanen ketika pohon pinus berumur 15 tahun. Kayu pinus pada umumnya dimanfaatkan dalam pembuatan perabotan rumah, kayu lapis, korek api, kertas serat panjang, tiang listrik, bahan baku mainan anak-anak dan lain sebagainya. Getah Pinus Selain kayunya yang dapat dimanfaatkan, pohon pinus juga menghasilkan getah yang dapat juga dimanfaatkan. Getah yang dihasilkan pohon pinus termasuk kedalam jenis oleoresin yang merupakan cairan asam resin. Getah pohon pinus ini didapatkan jika batang pohon pinus dilukai disadap baik dengan menggunakan metode koakan maupun metode bor. Getah pohon pinus muali bisa dipanen mulai pada saat umur pohon pinus mencapai 10 tahun. Getah pohon pinus dapat diolah menjadi terpentin dan gondorukem melalui tahap penyulingan atau destilasi langsung maupun tidak langung. Gondorukem merupakan fraksi padat yang dihasilkan dari proses penyulingan, sedangkan terpentin merupakan fraksi cair. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan dari getah Pinus merkusii memiliki karakteristik yang berbeda dengan gondorukem dan terpentin yang dihasilkan pinus jenis lainnya. Gondorukem dan terpentin yang dihasilkan ini memiliki berbagai manfaat. Gondorukem biasanya dimanfaatkan untuk bahan sizing produk kertas dan produk sabun, bahan campuran dalam cat, vernis, tinta, plastik, dan ban, sedangkan terpentin digunakan sebagai pengencer dan pelarut, serta sebagai bahan baku industri aromatic dan disinfectan. Nilai ekonomis gondorukem dan terpentin yang dihasilkan getah pohon pinus ini tidak dapat ditemukan pada jenis tanaman hutan lainnya. Wisata Hutan Pinus Wisata alam saat ini sedang diminati oleh masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat perkotaan. Wisata hutan pinus pun menjadi primadona di berbagai tempat di tanah air, sebut saja hutan pinus mangunan, hutan pinus jogja, dan yang paling terkenal adalah hutan pinus imogiri. Wisata hutan pinus ini menjadi momen untuk melepas kepenatan dan berfoto ria bersama orang-orang terdekat. Perum Perhutani pun saat ini sedang mengoptimalkan bisnis ini karena salah satu hasil hutan bukan kayu yang dapat dimanfaatkan adalah jasa lingkungan. Tanpa mengurangi tegakan pohon pada hutan pinus, areal kerja Perum Perhutani dapat menjadi pundi-pundi uang demi berlangsungnya kehidupan perusahaan. Itulah deskripsi singkat mengenai Pinus merkusii Jungh. et de Vriese yang merupakan salah satu tanaman yang cocok untuk dibudidayakan sebagai investasi masa depan karena memiliki berbagai manfaat baik untuk lingkungan maupun untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri. Semoga dapat menambah wawasan kamu dalam mengenal jenis pinus ini ya! Referensi Burrahman M. 2006. Pengujian ketelitian penggunaan tabel tegakan pinus Pinus merkusii Jungh. Et de Vriese Di KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III [skripsi]. Bogor ID Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. Hadi AQ, Napitupulu RM. 2012. 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah. Jakarta ID Penebar Swadaya Perum Silvikultur Tanaman Hutan Industri. Madiun ID Pusat Pendidikan Kehutanan. Sallata MK. 2013. Pinus Pinus merkusii Jungh et de Vriese dan keberadaannya di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Info Teknis Eboni . Vol 10 2 85 – 98 [/read]